Yasmin melihat itu di samping. Daniel benar-benar bisa memiliki apa pun.Tidak semua bagian laut dalam. Sepertinya area di sini dangkal.Jarak permukaan air ke permukaan dasar hanya sepuluh meter."Papa, sepertinya satu ikan saja terlalu sepi. Ayo menangkap lebih banyak ikan kecil," kata Julia."Ikan ini akan memakan ikan kecil," ucap Daniel."Ha?!" Julia kaget.Daniel bertanya, "Apa kamu masih ingin memeliharanya?"Julia melihat ikan kerapu yang sedang berenang di dalam akuarium. Dia bimbang sejenak, kemudian dia menganggukkan kepalanya. "Kalau kita nggak memberinya makan, apa ia akan mati kelaparan?""Iya."Julian datang untuk menghibur Julia. "Kalau kita nggak memeliharanya dan membuangnya kembali ke laut, ia juga akan memakan ikan kecil lainnya."Yasmin menatap wajah putrinya yang tak berdaya, lalu dia mendelik Daniel. Apa Daniel sedang menindas putrinya?Yasmin menarik tangan Julia. "Kita bisa memberikannya ikan kecil beku dan pakan ikan."Daniel mengabaikan tatapan mata Yasmin da
"Nggak usah. Kalian saja yang bermain," tolak Yasmin."Kenapa Mama nggak mau menemani kami bermain ...." kata Julia dengan sedih.Yasmin melihat ekspresi anak-anak dari senang berubah menjadi kecewa. Pada akhirnya, dia mengalah."Iya, iya. Ayo." Dia memaksakan diri untuk menyetujui anak-anak.Setelah Yasmin memakai tabung oksigen serta alat pernapasan dan duduk di platform menyelam, dia merasa bimbang lagi.Dia merasa dia bukan pergi menyelam, tapi ke neraka.Ketika dia melihat para pengawal membawa anak-anak menyelam, jantung Yasmin berdetak dengan cepat. "Tabung oksigen kalian nggak ada masalah, 'kan? Kalian harus menggigit alat pernapasan baik-baik. Jangan melepaskannya. Apa kalian sudah bisa bernapas? Ba ... bagaimana kalau mereka menjadi gugup di dalam laut dan nggak bisa bernapas?""Mmm ... mmm!" kata Julia sambil menggigit alat pernapasan.Yasmin tertawa dengan kaku. Dia tidak mengerti apa yang dikatakan Julia. Seharusnya Julia sedang memberi semangat.Ketiga anak itu melambaika
Ini adalah dunia air yang indah dan sama sekali tidak dapat ditemukan di akuarium.Yasmin mengangkat tangannya. Seekor ikan kecil merah muda datang mematuk jarinya. Yasmin merasa geli dan tersenyum.Daniel menatap Yasmin sedalam dasar laut.Kaki Yasmin menginjak kerikil, tapi dia masih belum berani melepaskan tangan Daniel. Bagaimanapun juga, di air dan di darat itu berbeda. Di air tidak bisa berdiri dengan stabil.Tubuh akan mengikuti arah arus air.Yasmin mendongak, lalu dia melihat anak-anak yang berada tak jauh darinya. Mereka sedang berjongkok dan mengambil kerang.Julian lebih liar. Dia menangkap semacam ikan yang terlihat seperti kelabang. Yasmin terkejut dan menunjuk Julian.Julian bermain dengan ikan tersebut sebentar sebelum melepaskannya. Lalu, ikan kelabang itu merayap ke dalam lubang.Julian mengerikan ....Yasmin tidak peduli lagi. Dia merasa di sini tidak akan berbahaya.Kalau berbahaya, Daniel tidak akan membiarkan anak-anak datang ke sini.Yasmin menoleh untuk melihat
Namun, Yasmin jarang-jarang dapat bermain di bawah laut. Sayang sekali kalau dia tidak mengambil foto.Ketika Yasmin sedang berpikir, tangan yang dari tadi dia pegang ingin melepaskannya. Yasmin terkejut dan segera mengencangkan genggamannya.Daniel menunjuk ke batu di sebelah karang besar, lalu menunjuk ke belakangnya.Yasmin melihat pengawal yang mengikuti mereka di belakang. Pengawal itu sedang memegang kamera.Bagaimana hal yang sedang dia pikirkan bisa muncul?Setelah Yasmin mengerti, dia berjongkok di atas batu dengan bantuan Daniel.Kemudian, Daniel melepaskan tangan Yasmin dan berenang ke bawah. Dia melambaikan tangan pada Yasmin.Yasmin yang sedang berjongkok di atas batu langsung mengerti pengawal ingin memfoto apa.Kalau dia berenang, apa dia akan terlihat jelek? Apa postur tubuhnya akan terlihat bagus?Ada banyak pikiran di dalam benak Yasmin.Daniel menunggunya.Kalau Yasmin tidak ingin mengambil foto, dia tidak akan melepaskan tangan Daniel.Yasmin sedang berpikir bagaima
Itu berarti ikan yang tadi Daniel tangkap juga tidak boleh dimakan.Dia memancing hanya untuk menggoda orang!Yasmin memandangi laut dan menghela napas. Ini pertama kalinya dia bersenang-senang sehingga dia lupa kalau dirinya tidak boleh makan seafood. Dia masih ingin makan telur kukus bulu babi?Ketika dia membalikkan tubuhnya, dia melihat pengawal hendak membuang bulu babi ke laut. Dia segera menghentikan pengawal dan berkata, "Apa kamu bisa nggak membuangnya? Aku nggak boleh makan, tapi orang lain boleh. Aku ingin memberikannya kepada orang."Pengawal tampak dilema. Bagaimanapun juga, Daniel telah memerintahkannya untuk membuangnya."Nggak apa-apa. Kamu meletakkannya saja dulu. Aku akan bilang kepada Daniel." Yasmin mengejar Daniel, kemudian dia berkata, "Kak, bulu babinya jangan dibuang, ya? Aku mau membawanya pulang dan memberikannya kepada orang."Daniel menatap Yasmin dengan tajam. Beberapa saat kemudian, Daniel baru berkata, "Letakkan."Yasmin memandang punggung Daniel dan dia
"Apa Papa akan tidur bersama kita?" Julius melihat Daniel yang sedang duduk di sofa dengan matanya yang besar."Kalian pergi dulu. Nanti Papa akan menyusul," jawab Daniel. Lalu, dia melirik Yasmin sekilas.Dengan wajah cemberut, Yasmin menarik anak-anak turun dari geladak.Apa Daniel hanya sembarangan menjawab anak-anak atau dia akan benar-benar datang?Namun, tempat tidur di kapal pesiar lebih kecil daripada yang di Taman Royal.Ketika Daniel memasuki kamar, Yasmin dan anak-anak sudah tertidur.Padahal baru lima menit yang lalu.Mereka tidur dengan sangat nyenyak. Anak-anak tidur di samping Yasmin.Pemandangan itu membuat Daniel diam untuk waktu yang sangat lama.Akan tetapi ....Daniel menekan satu tangan di sebelah bantal, lalu dia memegang rahang Yasmin dengan tangannya yang lain. Dia berkata dengan berbahaya, "Apa kamu sengaja tidur di tengah anak-anak agar aku nggak bisa tidur?""Ngg ...." Yasmin bergumam dengan tidak jelas. Dia membalikkan tubuhnya, kemudian dia memeluk Julian y
Lauren berjalan tanpa menghiraukan mereka.Beberapa pria itu bersiul ke arah Lauren, tapi Lauren berpura-pura tidak mendengar mereka.Puntung rokok jatuh di depan kakinya dan itu membuatnya tiba-tiba berhenti.Lauren tidak mengucapkan sepatah kata pun dan lanjut berjalan.Salah satu preman langsung menghalangi jalannya."Hai, Cantik. Kamu mau pergi ke mana? Apa kamu mau Kakak menemanimu? Kami punya waktu sekarang." Tatapan pria itu terlihat sangat cabul.Beberapa pria yang tadi bersandar di dinding telah mengelilingi Lauren sehingga Lauren tidak bisa berjalan maju maupun mundur."Nggak perlu. Apa kamu bisa meminggir?" tanya Lauren."Kenapa kamu nggak perlu? Kamu terlihat sangat memerlukannya." Pria di depannya berjalan mendekat.Lauren mundur selangkah, lalu dia melewati dari samping pria itu dan mempercepat langkahnya."Cantik, jangan pergi, dong." Preman itu meraih bahu Lauren.Tatapan mata Lauren menjadi tajam. Dia menangkap tangan preman itu dengan tangan kirinya, kemudian dia mena
Lauren melirik Bentley yang diparkir di pinggir jalan, lalu bertanya, "Kenapa Tuan Evan bisa ada di sini?""Bukankah kamu melihatku di kamar pasien?" Evan tertawa. "Aku sedang mencari makan di sekitar, lalu aku nggak menyangka akan menemukanmu diganggu preman. Untung aku melihatmu. Kalau nggak, gawat nanti.""Terima kasih banyak," kata Lauren lagi."Begitu saja?""Apa?" Untuk sesaat, Lauren tidak paham maksud Evan."Kebetulan aku belum makan, bagaimana kalau kita makan bersama?" ajak Evan. "Kamu adalah asisten keponakanku. Seharusnya kamu tahu apa yang enak di Kota Imperial, 'kan?"Kalau itu dulu, Lauren pasti akan menolak. Namun, Evan sudah menyelamatkannya dan dia sudah menunda waktu makan Evan.Terlebih lagi, Evan adalah pamannya Yasmin. Meskipun begitu, Lauren masih merasa gelisah."Tapi, aku sudah makan." Lauren mencari alasan. "Aku bisa merekomendasikan tempat untukmu.""Begini saja, besok aku sudah mau kembali ke Kota Greya. Bagaimana kalau kita makan malam bersama?" tanya Evan.