Daniel menatap Yasmin yang sedang cemberut. Lampu dari luar jendela menyinari wajah Yasmin dan membuat kulitnya yang lembut terlihat kabur.Lidah Daniel masih bisa merasakan kemanisan Yasmin.Tubuh Daniel pun menjadi tegang.Saat ponselnya bergetar, Daniel menekan perasaannya. "Apa?""Orang kompleks berkata Sofia ditangkap Klara.""Jemput dia kembali. Nggak usah bersikap sopan kepada mereka." Setelah Daniel memberi perintah, dia melempar ponselnya.Yasmin bertanya, "Apa kamu sudah menemukan ibuku?""Karena aku sudah menemukan ibumu, bukankah kamu perlu membalasku?" Mata Daniel bersinar dalam kegelapan.Yasmin mengenali tatapan mata itu. Dia pun menelan ludah dengan gugup.Dia melihat ke luar jendela dengan gelisah.Meskipun dia menolak, dia tidak bisa melakukan apa-apa, 'kan?Anak buah Daniel langsung pergi ke rumah Keluarga Guntur. Begitu mereka masuk, mereka menghancurkan semua barang di dalam.Orang-orang yang tidak tahu apa-apa mungkin mengira mereka adalah mafia.Klara yang ketaku
Daniel sedang duduk di sofa seperti seorang raja. Kaki panjangnya disilangkan dan auranya terasa sangat kuat.Ada seorang wanita berlutut di depannya. Bajunya yang koyak menunjukkan lengannya yang terluka dan belum sembuh.Di belakang wanita itu berdiri empat pengawal yang siap menggunakan kekerasan kapan saja.Yasmin tahu ketika Daniel bertindak, dia tidak akan peduli dengan jenis kelamin lawannya.Ketika Yasmin bingung haruskah dia turun atau kembali ke kamar, Daniel yang sedang tidak melihat ke arahnya memerintah, "Turun."Daniel mengambil keputusan untuk Yasmin dengan paksa.Yasmin hanya bisa turun dengan pasrah. Dia berhenti satu meter dari Daniel dan dapat melihat wajah wanita itu di balik rambutnya yang berantakan dengan jelas.Wajah asing itu tampak ketakutan."Apa itu dia?" tanya Daniel.Yasmin tahu Daniel sedang bertanya padanya. Dia melihat wajah wanita itu, lalu tubuh wanita itu sebelum berkata dengan tidak yakin, "Saat itu aku nggak melihat wajahnya."Daniel mencondongkan
Ternyata Daniel masih belum melepaskannya!"Kenapa Yasmin pergi ke sekolah untuk mencarimu?" tanya Daniel. "Dia pergi ke sana untuk mencarimu atau untuk hal lain?"Yasmin menggigit bibirnya sambil menatap ekspresi gugup ibunya.Bagaimanapun juga, alasan sebenarnya tidak boleh dikatakan!Kalau tidak, Yasmin akan mati!Daniel tidak melihat Sofia. Mau itu bertanya ataupun menunggu jawaban, matanya hanya fokus pada Yasmin.Napas Yasmin menjadi berat karena tekanan yang dirasakan.Kegelisahannya membuat kepalanya sedikit pusing.Apalagi ibunya."Aku ... aku ingin bekerja di sekolah, memasakkan makanan untuk anak-anak." Rasa takut mencengkeram hati Sofia karena dia tidak tahu apakah yang dikatakannya benar atau salah.Ekspresi Yasmin tetap datar, tapi hatinya sudah terasa lebih ringan.Daniel mengalihkan pandangannya dari wajah Yasmin, lalu memerintah, "Tony, siapkan mobil untuk mengantar mereka pulang." Setelah itu, Daniel pergi."Baik."Yasmin dan Sofia naik mobil pulang.Di dalam mobil, m
Yasmin merasa jauh lebih tenang setelah dia dapat mengetahui keberadaan Daniel.Seperti saat kamu tersesat di hutan yang menyeramkan, mengetahui di mana binatang buas lebih baik daripada tidak tahu apa-apa.Kapan Daniel muncul dan kapan dia akan menyerang, Yasmin jadi bisa memprediksinya.Daripada menunggu Daniel menerkam dan menggigit lehernya, Yasmin hanya bisa mati.Setelah memiliki pelacak, apa Yasmin bisa pergi dari Kota Imperial?Tentu saja ada yang sulit.Pertama, Yasmin tidak bisa mengambil paspor untuk ke luar negeri.Daniel sudah pernah menangkapnya sekali, jadi Yasmin pasti akan diawasi lebih ketat.Terlebih lagi, mengetahui keberadaan Daniel bukan berarti Yasmin bisa melakukan segalanya.Semua pengawal Daniel adalah profesional.Hanya bisa dibilang, ada beberapa aspek yang membaik.Setelah apa yang terjadi, Yasmin merasa dia perlu berbicara dengan tantenya.Dia pun menelepon tantenya.Terdengar suara lembut Klara yang berkata, "Yasmin, ada apa kamu menelepon Tante? Apa kamu
David dan putranya sedang makan di meja makan.Martin sedang mendengar ayahnya mengeluh, "Sejak tahu Daniel adalah pemilik Grup Naga, sekarang kakekmu mulai pilih kasih terhadap Jason. Kalau begini terus, sepertinya semua bisnis Keluarga Guntur sudah mau diserahkan kepada Jason. Saat itu tiba, kita nggak akan punya apa-apa!"Martin memasukkan nasi ke dalam mulutnya."Dalam hal kemampuan, bagaimana bisa Jason dibandingkan denganku? Padahal bisnis Keluarga Guntur sudah mau menjadi milikku, tapi malah terjadi hal tak terduga. Bagaimana aku bisa nggak marah?"Martin lanjut memakan nasinya.David melihat putranya dan menjadi makin marah. "Sejak kecil, kamu di bawah kakakmu. Bagaimanapun kamu berusaha, kamu selalu kalah sedikit dalam aspek belajar. Meskipun kamu bisa melampauinya, sekarang kamu juga nggak bisa berbuat apa-apa."Ekspresi Martin datar, dia seakan-akan sudah terbiasa dibandingkan dengan Daniel. Dia mengelap mulutnya dengan tisu, lalu berkata, "Meskipun sekarang kamu memiliki bi
Yasmin tidak menjawab.Jadi, saat itu mereka berpapasan di restoran, orang-orang yang berdiri di belakang Daniel benar-benar adalah orang tua Kezia.Akan tetapi, apa hubungannya itu dengan Yasmin?Dia tidak sabar Daniel melepaskannya!"Jangan mengira setelah mencuri ponselku, kamu bisa menutupi perasaan gelisahmu. Suatu hari, aku akan membuat semua orang tahu kalau kamu adalah orang ketiga yang pandai menggoda pria!" Setelah Kezia memperingati Yasmin, Kezia pun pergi dengan marah.Yasmin bersandar ke lemari dengan lemas. Dia sungguh punya banyak musuh.Dia hidup seperti boneka setiap hari.Sejak dia tiba di Kota Imperial, pekerjaannya dan orang-orang yang dia kenal seperti terjadi sesuai naskah orang lain.Dia tidak boleh mempunyai pendapat sendiri dan lebih tidak bisa melarikan diri. Hari demi hari, dia terkurung dalam sangkar ini.Satu-satunya ketenangan yang Yasmin punya adalah dia tahu ibunya masih hidup dan dia mempunyai dukungan keluarga.Dia sudah lumayan bahagia karena dia ada
Sofia tidak menyangka Klara akan mengejarnya sampai ke sini dan bahkan berpapasan dengan anak-anak.Bagaimana ini ...?Klara berjalan mendekat dengan raut wajah masam. "Tenang saja. Aku nggak akan menculikmu lagi. Seharusnya kita mengobrol dengan da .... Anak-anak siapa ini?"Sofia langsung berpikir bagaimana dia harus menjawab. Yasmin berkata orang Keluarga Guntur tidak boleh tahu tentang anak-anak, termasuk tantenya.Ketiga anak bermasker itu mendongak dan menunjukkan mata besar mereka yang sedang melihat orang asing di depan mereka dengan penasaran."Aku ... menjadi pengasuh orang. Ibu mereka ada urusan dan nggak bisa datang, jadi aku yang menjemput mereka," jawab Sofia.Namun, apa Klara akan memercayainya?Klara bertanya dengan curiga, "Bukankah kamu bekerja di sini? Kenapa menjadi pengasuh lagi?"Sofia sangat panik dan hampir berkeringat dingin."Karena Tante ingin mengikuti kami ke sekolah untuk menjaga kami. Ibu kami sangat sibuk! Ada apa?" tanya Julia.Sofia terkejut karena Jul
Setelah Yasmin menuangkan air, dia meletakkan gelas tersebut di meja kopi. Saat dia membungkukkan badannya, dia dapat merasakan aura Daniel.Mata Daniel tertuju pada memar di leher Yasmin yang belum menghilang. Ketika Yasmin berdiri, Daniel mencengkeram rahang Yasmin.Yasmin terkejut dan mematung. Dia sangat gugup saat dia bertanya, "Ada ... ada apa?""Seingatku kemarin nggak separah ini." Daniel menatap dengan tajam.Yasmin menyadari apa yang Daniel katakan. Yasmin menyentuh memar di lehernya sambil berkata, "Aku ... aku yang mencubitnya. Kalau nggak, orang lain akan salah paham .... Ah!"Rahang Yasmin yang dicengkeram ditarik sehingga dia berlutut satu kaki di sofa, sedangkan kakinya yang satu lagi menekan paha Daniel.Tangan Yasmin pun tanpa sadar menopang dirinya di tubuh Daniel.Yasmin menggigit bibirnya dan merasa malu.Jari Daniel yang kasar mengusap memar itu. Yasmin sedikit kesakitan karena memar itu belum sepenuhnya sembuh."Seharusnya aku lebih kasar padamu," ucap Daniel sam