Share

Bab 104

Setelah Yasmin menuangkan air, dia meletakkan gelas tersebut di meja kopi. Saat dia membungkukkan badannya, dia dapat merasakan aura Daniel.

Mata Daniel tertuju pada memar di leher Yasmin yang belum menghilang. Ketika Yasmin berdiri, Daniel mencengkeram rahang Yasmin.

Yasmin terkejut dan mematung. Dia sangat gugup saat dia bertanya, "Ada ... ada apa?"

"Seingatku kemarin nggak separah ini." Daniel menatap dengan tajam.

Yasmin menyadari apa yang Daniel katakan. Yasmin menyentuh memar di lehernya sambil berkata, "Aku ... aku yang mencubitnya. Kalau nggak, orang lain akan salah paham .... Ah!"

Rahang Yasmin yang dicengkeram ditarik sehingga dia berlutut satu kaki di sofa, sedangkan kakinya yang satu lagi menekan paha Daniel.

Tangan Yasmin pun tanpa sadar menopang dirinya di tubuh Daniel.

Yasmin menggigit bibirnya dan merasa malu.

Jari Daniel yang kasar mengusap memar itu. Yasmin sedikit kesakitan karena memar itu belum sepenuhnya sembuh.

"Seharusnya aku lebih kasar padamu," ucap Daniel sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status