Share

22 Lelaki bernama Adam

Rufy diajak masuk sementara Vinza melanjutkan beres-beres. Ia naik ke atas kursi untuk memasang pakaian ke gantungan yang ada di sisi paling atas.

Tak lama Adam keluar. “Anak kamu gampang banget akrab sama orang lain, Vin. Dia mau main sama Galih di dalam.”

“Alhamdulillah.” Vinza turun dari kursi. Ia simpan benda itu di sisi toko. “Kayaknya aku mau minta ibu cari orang baru, Pak. Aku mau pulang ke Cibeber.”

“Kok? Memang di sini kenapa?” tanya Adam.

Vinza menggaruk pergelangan tangan sekaligus menaikan kerah kaosnya. “Ada urusan keluarga. Uangku selama ini dilarikan sama pamanku. Jadi aku mau nuntut itu. Setidaknya balik sebagian,” jelas Vinza.

“Banyak?” tanya Adam.

Vinza mendengar dari Bu Hamid yang selama ini sering jadi teman bercerita Romlah. Pada Bu Hamid, Romlah mengaku hanya dapat dua juta setiap bulan. “Aku kerja di Taiwan selama dua tahun. Anggap uang bulan pertama untuk biaya berangkat dan bulan akhir untuk pulang. Sisa dua puluh dua bulan dikalikan sepuluh juta,” ungkap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status