Share

25. Gak mau Ayah!

“Kenapa memang?”

“Kamu pulang bawa Rufy. Aku akan cari dia,” tegas David.

“Polisi sudah cari dia, kok. Enggak usah repot-repot.”

“Sudah pulang sana. Ini urusan lelaki. Kalau sudah ketemu, aku bawa ke depan kamu.”

Vinza pulang diantar sopir keluarga Bamantara. Sementara David pergi ke Silver tower, gedung milik perusahaan Bamantara. Di sana ia meminta sebuah ruangan untuk melancarkan aksinya.

“Orang ini! Temukan dia!” tegas David pada staf yang sudah ia percayai untuk melakukan spionase. David duduk di depan laptop. Ia masih mencoba menemukan jejak digital Udin dan keluarganya. Beberapa perwira polisi kenalan Biru, ia hubungi juga.

Sedang Vinza terus kepikiran. “Emang dia bisa nyari Mang Udin? Dia pikir dia itu polisi!” Dia sangat tidak percaya akan kemampuan pria itu. Baginya David hanya pria yang menghamili dan meninggalkannya begitu saja. Pria yang sering main game online sampai lupa belajar dan nilainya kecil.

Tak lama ponselnya berdering. Vinza angkat telpon itu. “Mang Udin ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status