Share

31. Dulu aku bodoh

“Karena dulu aku bodoh.”

Tangan Vinza langsung menggetok kepala David. Pria itu berdiri dan langsung menatap Vinza dengan dingin. “Kamu tahu aku ini siapa?”

“Enggak tahu, enggak penting dan enggak butuh!” Vinza memeletkan lidah di depan David. Sedang David menggerak-gerakan bibirnya.

“Beantem agi!” protes Rufy.

Bu Hamid dan Pak Hamid tertawa mendengar itu. “Ya sudah. Cuman kami ingatkan. Jangan tinggal serumah. David biar kamu nginep di sini rumah Bapak saja.”

“Aku tidur di mobil,” jawab David. Ia tatap Rufy yang sedang mengedipkan mata. “Lagipula mereka harus ikut pulang.”

🪵🪵🪵

Hari itu mau tidak mau David harus pergi ke panti. Ia bertemu dengan ibu asuhnya. Wanita yang kini sudah sepuh itu memeluk David erat. “Kamu kenapa? Marah sama Ibu? Kenapa enggak pernah ke sini? Ibu kangen kamu,” ucap wanita itu mengusap rambut David.

“Aku bukan marah sama Ibu. Aku Cuma enggak mau ingat masa lalu itu. Dikatai orang, dihina, diremehkan. Mereka tahu apa soal aku?”

“Maafin Ibu yang tak terla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status