Share

37 Harus bersama lagi

“Itu sih bunyi klakson Bus antar kota dan provinsi. Tetettoret. Kan kalau nikah backsoundnya kayak gitu.”

“Makanya Pak. Selama belum ada kepastian manusia akan baik-baik saja pindah ke MARS, lebih baik masih pakai bahasa manusia!” ledek David.

“Aku benci kamu!”

Tak lama mereka kembali terdiam. Rufy menunjukan mainan mobil-mobilan yang ia bongkar. “Pa, dak bagus agi,” adu anak itu.

“Kenapa dibongkar?” David mengusap rambut Rufy sambil menaikan sebelah alis.

“Mo pacang dili, Pa. Gimana?” tanya Rufy. David langsung mengajari anak itu. Satu per satu komponen ia contohkan bagaimana cara memasangnya.

Sedang Biru beberapa kali manyun. “Jadi gimana?”

“Tinggal pasang dinamonya, nanti nyala lagi,” jawab David.

“Bukan mobil, aku tanya kamu dan Vinza gimana?”

David menarik napas. Ia berhenti sejenak. “Aku dan dia ya hidup sendiri-sendiri. Aku hanya akan menggaji dia untuk mengasuh Rufy. Hubungan kami sebatas anak ini.”

Biru menggelengkan kepala. “Dengar! Soal ini aku lebih punya pengalaman dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status