Share

43 Upi Mau Emak aja

“Tulus bei cendal. Beina pacal kumis,” cerita Rufy.

“Kamis,” ralat Vinza.

“Iya. Itu!” tegas Rufy. Kadang saat Rufy salah bicara, jadi hiburan sendiri untuk kedua orang tuanya. Ponsel Vinza berdering. Wanita itu mengambil dan mengangkat telpon dengan nama Adam di kontak.

“Maaf, Pak. Rufy lagi sakit. Jadi aku enggak bisa masuk tadi,” ungkap Vinza.

“Terus sekarang gimana keadaan Rufy? Aku boleh jenguk?” tanya Adam.

Vinza melirik Rufy yang masih bercerita dengan Ayahnya. “Kami lagi ada di rumah Ayah Rufy. Apa Pak Adam enggak keberatan?”

Adam meneguk ludahnya. “Ouh, jadi kamu lagi di rumah mantan kamu?”

Vinza tak mungkin bilang kalau dia tinggal di sini. “Karena lebih dekat ke dokter, jadi Rufy di sini. Gitu,” jelas Vinza.

“Hmm, aku jenguk boleh? Sekalian aku mau ajak Galih. Dia nanyain Rufy terus. Kayaknya emang kangen. Apalagi mereka sudah lumayan dekat.”

“Boleh. Nanti aku kasih alamatnya, ya?”

Tak lama mereka menutup panggilan. Vinza kirim lokasi rumah pada Adam. Ia kemudian berj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status