Share

40 Orang tua yang buruk

“Rufy, kamu kenapa?” tanya Vinza.

David berdiri dan menggendong putranya. Ia bawa ke kamar diikuti Vinza. “Rufy, kamu kenapa? Kamu baik-baik saja, ‘kan?” tanya Vinza.

David baringkan tubuh Rufy di atas tempat tidur. Rufy berguling sambil memegang perutnya. Ia meringis kesakitan sambil merengek. “Ayah cakit. Bunda cakit,” adunya.

Vinza duduk di pinggir tempat tidur. Ia usap rambut Rufy. David meminta pelayan memanggil dokter. David berdiri dengan wajah panik. Ia seperti melihat dirinya dulu saat sakit perut. Tak satu pun orang yang peduli. Ia hanya menahan sendiri.

Kadang mengeluh pada kakak-kakaknya di panti, ia malah dikatai manja. Jika Bu Ifa ke panti, barulah ia bisa mengadu. Maklum, tak banyak tenaga di panti itu. Anak-anak di sana pun bisa makan saja untung. Jarang ada bantuan dan Bu Ifa harus mencari dana sendiri.

David hampiri putranya. Ia gendong Rufy dan mengusap kepala Rufy. “Yang kuat, Sayang. Ayah di sini,” ucapanya.

Matanya melirik ke arah pelayan di sana. “Kenapa d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status