Share

Bab 133

Hanya satu jam saja Nitara menghabiskan waktu sendirinya. Saat keluar dari ruangan, William sedang menyesap teh hangat. “Sayang, sebentar sekali istirahatnya ...,” sambutan hangatnya.

“Aku tidak betah. Lagipula aku takut bajunya kusut.” Nitara duduk di sofa saat suaminya tetap duduk di meja kerja, “apa yang kamu minum?”

“Teh, ini pemberian kolega. Rasanya sangat enak.” Senyuman William memang sedikit lain saat memuji tehnya, tetapi bukan berarti bernilai negatif justru karena tehnya sangat enak maka terdapat penilain lebih. Namun, Nitara mengartikan itu adalah teh pemberian Amelia saat suaminya menemui wanita itu hingga wajahnya berubah kecut selama sepersekian detik.

“Kenapa tidak menyeduh teh yang biasa kamu minum?”

“Teh itu terlalu biasa, tapi yang ini berbeda.” William masih menautkan senyumannya,

.

“Bedanya?” Nitara ingin meledak, mengekspresikan perasaannya yang menggebu, tetapi tidak semudah itu dirinya harus melakukan hal negatif karena William tetap harus dihormati sebagaiman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status