Share

Bagian 81

Mengabaikan kata hati yang sangat tidak menginginkan ke rumah dosennya, juga kekhawatiran dari ibunya, ilma gegas berangkat. Langit terlihat gelap gulita, tanda hujan akan segera turun. Di tengah perjalanan, suara petir terdengar sahut menyahut. Menambah suasana mencekam dalam hati gadis itu.

“Ya Allah,” gumam Ilma lirih di atas kendaraan.

Sudah menjadi kebiasaan, Ilma selalu masuk setelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Namun, kali itu dirinya berdiri di depan pintu agak lama. Sampai ponselnya kembali berdering.

“Saya sudah di depan pintu, Pak,” ujar Ilma sesaat setelah mengangkat telepon.

Tak berapa lama, daun yang terbuat dari kayu itu terdengar berderit. Sesosok pria berdiri di hadapan Ilma dengan menatap tajam padanya.

Hujan turun dengan derasnya diiringi suara petir yang menggelegar. Dengan langkah pelan, Ilma masuk. Kakinya manapaki lantai yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Tursini Renata Arini
kasian kau ILMA,dah tau dosennya duda,,,
goodnovel comment avatar
Udiah Syahida
kau sendiri yg cari malapetakamu ilma
goodnovel comment avatar
Husna Mufida
duh kasian ilma
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status