Share

CERITA SANG MANDARA

Nilam Rencana mengerutkan kening melihat Pangeran Angin Nava Satra membawa difranya turun lebih rendah ke dalam hutan. Gadis itu segera bersuara. "Kau tidak berniat untuk masuk ke dalam kan?"

"Lalu membiarkan mandaraku menghadapi ini sendirian?" Angin Nava Satra melirik tajam pada tunangannya, lalu mengarahkan difranya untuk mendarat di kawasan hutan yang sedikit pepohonan. Nilam Rencana menekan emosinya dalam-dalam dan turut mendarat disamping tunggangan Angin Nava Satra. Pemuda berwajah menawan itu turun dari difranya dan memandang sekeliling. Kabut sudah hilang. Dan sang pangeran mulai bisa mendeteksi arah keberadaan Tirza Antara.

"Kau dimana?" Pangeran Sofraz mengirimkan acazana kepada mandaranya, lewat pikiran. Namun tidak ada jawaban apapun. Sepi.

Pemuda itu melangkah menuju arah yang diyakininya. Hutan itu untungnya tidak dipenuhi semak belukar, hanya pohon-pohon besar bertajuk lebat dimana-dimana. Mereka melangkah diatas daun-daunan yang membusuk dan lumut yang tercipta karn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status