Share

Bab 15

"Bambang nekat mengambil sapi milik ibunya. Sekarang ibunya marah-marah!"

"Astaghfirullah hal adzim," celetuk Ranti spontan begitu juga dengan Suminah. Mereka saling berpandangan. Apa yang ditakutkan terjadi, Bambang nekat dengan keyakinannya.

"Bagaimana ini, Mak. Ranti tidak mungkin meninggalkan Filzah di rumah."

"Emak juga tidak mungkin datang ke sana, Ranti. Emak takut dikira ikut campur."

"Kalau begitu kita tunggu saja Bambang di rumah."

"Tapi, Mak. Nanti kalau Ibu marah-marah bagaimana? Mas Bambang ngadepin Ibu sendirian, kasihan dia!" Baru saja kedua wanita itu selesai bicara terdengar suara riuh dari luar sana yang terdengar semakin lama semakin mendekat. Ranti dan juga Suminah terus menunggu sebenarnya apa yang terjadi. Tidak butuh waktu lama, segerombolan orang sudah datang membawa sapi dengan berjalan cepat. Begitu juga dengan Mas Bambang dia terlihat menarik sapi betina itu dengan tali yang dikalungkan di leher.

"Pegang yang kuat, Pak. Kita masukan sapinya ke kandang sekaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status