Sudah beberapa tahun berlalu, dan Celina pun mulai membuka hatinya kembali bagi Knox. Namun, rasa trauma masa lalu, membuat Celina kembali bimbang dan memilih untuk berserah pada takdir mereka kelak.Celina juga telah menceritakan semua kepedihan masa lalunya pada Knox. Bukannya menjauh dan berpikir ulang. Knox justru semakin ingin melindungi Celina. Untuk mewujudkan harapan itu, Knox pun tentu harus memiliki kekuatan. Istana Kaisar Jhonsou Raphael°"Baginda, inilah wanita pilihanku dan aku juga sudah mengatakan segalanya pada Baginda." Ucap Knox, memohon restu dari Kaisar."Baiklah, pangeran Knox. Namun, keputusanmu untuk menetap di ujung perbatasan wilayah, apakah sudah bulat?""Benar, Baginda. Saya akan hidup sebagai masyarakat biasa, bersama lady Celina." Ucap Knox, yang kini sudah menganggap Celina sebagai seorang wanita bangsawan juga, setelah mengetahui semua kisah hidup Celina."Knox, kau adalah pangeran di kekaisaran ini, dan jika kau begitu ingin pergi, maka aku akan melepa
"Apakah kalian sudah menemukan keberadaan lady Bellroze?" tanya Mikhael yang kini dirundung kegelisahan."Maafkan kami, Yang mulia. Namun, menurut informasi terkait, kepergian Lady Bellroze dan dayang Mila sangat tertutup. Ditambah lagi, peraturan dari kekaisaran Barat sangatlah ketat dan disiplin.""Ian, kau sudah berapa lama bekerja denganku, dan performamu justru kian merosot, hanya dalam hal ini.." Ketus Mikhael. Sosok Mikhael yang kini sudah jaih lebih arogan. Kembali ke sosoknya di masa lalu, penuh ketegasan dan arogansi.Ian hanya menunduk, merasa dirinya begitu payah, dan apa yang Mikhael katakan tidak sepenuhnya salah."Seharusnya, sejak awal, Celina kukirimkan ke wilayah lain, yang jauh dari jangkauan Luna. Namun, aku terlalu cemas, jika saja wanitaku akan berpaling dariku. Namun, kali ini, kupastikan akan membawanya kembali." "Yang mulia, maaf jika ini terdengar lancang. Namun, mengapa anda begitu terobsesi pada Lady Bellroze? Bukankah, lady Bellroze juga berhak mendapatka
Istana kekaisaran Barat - Edward De Romeos°Semua orang benar-benar dibuat heboh, ketika mengetahui yang datang bersama rombongan kekaisaran ialah Celina.Tepat di ruang pertemuan resmi, anggota pejabat tinggi kekaisaran Barat.Di sebuah meja persegi panjang, dan masuklah Celina, Knox, Moreel serta asisten masing-masing dari mereka."Selamat datang di Istana kami, Yang mulia Putra Mahkota, Pangeran dan Putri." Ucap salah seorang pimpinan pertemuan.Di sana juga sudah ada Mikhael, yang langsung membulatkan kedua matanya, ketika melihat Celina berpasangan dengan seorang pangeran dari kerajaan Timur."Terima kasih, atas sambutan yang luar biasa ini." Ucap Moreel.Mereka pun duduk berbaris, tatapan Celina lurus tanpa menunduk bahkan berkedip sedikitpun. Menunjukkan bahwa, betapa bermartabatnya Celina saat ini.Semua pasang mata menatap ke arah Celina, seakan hendak melahapnya hidup-hidup."Kami sangat berterima kasih, atas kunjungan dari anggota kaisar, meskipun hal ini cukup mendadak." U
"Yang mulia, maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk berbohong darimu.. Kejadian itu terjadi begitu saja, tanpa bisa kuhindari.." ucap Celina yang terhuyung di pelukan Knox."Baiklah, aku memahami keresahan hati Grand Duke. Walau bagaimanapun, kau pernah menjadi bagian dari hidupnya selama bertahun-tahun. Kepergianmu bahkan disebabkan oleh fitnah keji dari seorang duchess. Namun, bukan berarti aku akan diam saja, jika kejadian ini terjadi lagi. Aku tidak bisa membayangkan, tangan yang sama untuk menyentuhmu, akan berlumuran darah.." Ucap Knox, gemetar ketika sedang menyentuh wajah Celina."Terima kasih... Terima kasih, suamiku.. Aku sungguh beruntung, menjadi bagian dalam hidupmu." Lirih Celina."Ya, istriku.. Sudah cukup aku melihat penderitaan mendiang ibuku, itulah sebabnya aku bertekat. Jika aku menemukan seorang istri, aku akan menyayanginya dengan segenap hidupku." Ucap Knox, lalu mengecup bibir Celina.Masalah malam hari itu pun terselesaikan dengan baik, dan Knox berusaha untuk
Setelah kunjungan ke kerajaan Barat, Celina bersama Knox juga Moreel beserta rombongan lainnya pun kembali lagi ke kerajaan Timur.Kerajaan Wilayah Timur°Istana Kaisar Jhonsou Raphael•"Baginda, saya bersama Putri akan kembali ke wilayah perbatasan Timur. Kami harap, Baginda selalu berada di dalam perlindungan dewa suci." Ucap Knox, sembari menggenggam tangan Celina."Pangeran Knox, apakah kau tidak ingin tetap tinggal di kekaisaran?" ucap Kaisar Jhonsou cemas."Tidak, Baginda. Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, saya ingin menghabiskan waktu berharga saya bersama keluarga. Namun, jika Putra Mahkota akan dinobatkan sebagai Kaisar baru, tentu kami akan datang berkunjung.""Pangeran Knox, aku tidak pernah terobsesi dengan kekuasaan ini, bahkan mendiang ibu juga mengatakan bahwa semua ini ialah milikmu. Meskipun aku yang lebih dulu terlahir, itu tidak akan mengubah fakta.""Putra Mahkota, aku tidak ingin membahas hal itu lagi, semua sudah berlalu. Aku juga ingin hidup damai di
Hiks hiks... Suara tangis menggema sepanjang lorong mansion, menuju sebuah kamar mewah. Terdapat seorang wanita yang sedang terisak dengan mengenakan sebuah gaun mewah dan riasan cantik."Dengar, tangisanmu tidak akan berarti. Jadi , tersenyumlah Celina, sebelum aku merobek mulut jalangmu itu!" Bentak seorang pria sembari mencengkeram rahang yang merupakan tunangan wanita muda bernama Celina.Knock...knock..."Permisi tuan, tuan Mikhael sudah tiba." Ucap salah seorang bawahan pria laknat, yang merupakan tunangan dari Celina."Celina, dengarkan aku baik-baik, inilah kesempatan terakhirmu. Jadi, jangan sia-siakan tubuhmu ini." Ucapnya tanpa perasaan, kemudian bergegas menemui tamu yang dimaksud.Menutup kembali pintu kamar, dan"Selamat datang, tuan Mikhael, wanita istimewa itu sudah menanti di dalam." Ucapnya dengan bangga.Sebuah cek senilai lima juta dollar di lemparkan begitu saja ke wajah pria laknat itu. "Segera pergi, dan jangan pernah muncul di hadapanku lagi." Tegas
Celina harus menjalani kehidupan yang pahit, setelah wafatnya kedua mendiang ayah dan ibunya. Celina kehilangan kehidupan sebagai keturunan keluarga bangsawan, akibat fitnah keji dari keluarga tunangannya. Meski itu hanyalah hasil dari perjodohan, tunangan keji yang tega menjual Celina pada seorang pria bangsawan juga. Karena jika Celina tidak menuruti keinginan Deego si tunangan laknat, maka saudara laki-laki Celina akan berada dalam bahaya besar.Mengingat Celina hanya memiliki Calven, hal itu membuat Celina tidak memiliki pilihan yang lain.Calven, seorang anak laki-laki remaja yang sedang menempuh pendidikan tingkat atas di sebuah sekolah yang cukup bergengsi.Kedua orang tua Celina wafat dalam sebuah kejadian tragis, dan semenjak itulah kehidupan Celina berubah drastis. Celine dituduh bersekokongkol untuk melakukan pengkhianatan dengan kedua mendiang orang tuanya. Karena mereka adalah bangsawan, tentu hal itu sangat berbahaya dan fatal.Tak cukup sampai di situ saja, Cel
Ugh.. Lenguh Celina, tatkala mendapati ada begitu banyak bekas tanda kepemilikan yang ditinggalkan oleh Mikhael."Setidaknya, dengan tubuh ini, aku masih berguna bagi Grand Duke.." gumam Celina.Seperti biasanya, Mikhael langsung beranjak dari tempat tidur tanpa sepengetahuan Celina. Mikhael kembali bersikap acuh, dan Celina juga sudah mulai terbiasa dengan semua itu. Tak peduli, meski dirinya hanya sebatas pemuas nafsu bagi Mikhael.Beberapa hari berlalu, Celina pun pergi berkeliling area duchy sebagai pelepas rasa jenuh.Baru saja menghirup udara segar, Celina pun harus berhadapan dengan persoalan baru.Celina berpapasan dengan seorang wanita muda dengan gaun mewah dan dua pelayan pribadi yang mengikuti dari arah belakang."Hei! Berani sekali kau melewati tempat ini, bahkan tanpa sopan santun!" Bentak wanita muda itu dengan sorot mata merendahkan Celina."Ah, akhirnya ketenanganku pun mulai terusik.." batin Celina."Maaf, bukankah aku sudah memberikan hormat melalui gerakan