Share

61. Zea Rindu

"Mamaaa...”  Zea merintih. Tubuhnya masih lemas. “Mamaaa.” Dia merindukan Hani.

“Iya, Sayang.” Tantri dengan perhatian memeluk anak itu. Sementara Panji mengambil tisu untuk mengelap darah yang menetes pada hidung si putri.

“Mama mana? Mana?” Zea mendongak sendu pada sang ayah yang mendekapnya. “Mau mama,” ucap bocah itu lirih.

Hati Panji bergetar melihatnya.

“Coba telpon Hani, Nji.” Tantri yang ikut trenyuh langsung memerintah, “siapa tahu sudah ada di rumah. Ini kan udah malam, jadi nomernya sudah aktif. Sedih aku lihat Zea sakit begini,” sarannya pilu melihat sang keponakan terlihat lemah.

“Mau Mama ....” Bocah itu kembali mengharap.

&ldquo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status