Share

BAB 12 AMARAH DAN GAIRAH

Tania memutar bola mata dengan suara bergetar menahan air mata ia berkata, “Tentu saja kau akan melakukannya! Tidak dapat diragukan kembali.”

Tidak menunggu Ryan membuktikan ucapannya Tania setengah berlari keluar kamar. Ia memasuki kamar tamu yang ada di apartemen tersebut, kemudian menguncinya.

Dihempaskannya badan ke atas tempat tidur, lalu ia menumpahkan air mata di sana. Untuk meluapkan kesedihannya. ‘Ya, Tuhan! Bagaimana caranya bisa terbebas dari pernikahan yang menyesakkan ini? Jangan biarkan hati ini merasakan jatuh cinta semakin dalam untuk Ryan,’ batin Tania.

Lelah menangis Tania tertidur dengan lelap. Pada saat hari sudah pagi barulah Tania terbangun dari tidurnya.

‘Akhirnya, bisa tidur dengan nyenyak juga, setelah tidak berada dekat dengan Ryan,’ batin Tania. Walaupun ia tidak dapat memungkiri merasa kehilangan kehangatan pelukan Ryan.

Ia berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan kegiatan rutinnya di pagi hari. Selesai mandi dan berpakaian, ia duduk di depan cermin yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status