Share

Bertemu Mantan Mertua

"Berapa lama lagi, sih?" sungut Roy seraya mengipasi wajah dengan tangan, setelah beberapa waktu kami menunggu di depan ruang poli Kia atau singkatan dari Poli Kesehatan Ibu dan Anak untuk memeriksakan kandungan.

"Sabar, tinggal nunggu tiga orang lagi."

"Ck, lagian di daerah ini kenapa banyak beud, sih yang bunting?"

"Ya, lo tanya lakinyalah. Kenapa rajin amat produksi? Noh, masih inget yang baru keluar tadi? Itu tukang gado-gado langganan kita, kalau nggak salah itu kehamilan ketiganya selama empat tahun in--"

"Duluan, ya, Mbak Nindi, Mas Roy!"

"Eh, iya, Bu Jamilah. Aktif sekali, ya, Bun."

Refleks kami tersenyum begitu yang bersangkutan lewat di hadapan.

"Is, elu, sih!" Aku menyikut lengan Roy. "Orangnya lewat, kan."

"Lah, pan elu yang ngomongin!"

"Au, ah."

"Dih, dasar cewek nggak mau salah!"

"Bod--"

Tiba-tiba semua pandangan teralihkan saat melihat seorang wanita paruh baya yang membawa anak kecil yang menangis histeris di loket pendaftaran.

"Nggak mau ... Nana nggak mau ke dokter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
nana syg banget sm nindi, klo aku sih balikan aja biar suami kampretmu menderita krn dapat perempuan sisaan yg sudah dia jual biar si mansu tau rasa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status