Share

PoV Naya : Kenyataan Pahit

"Bang!" Kutahan tangannya sebelum sempat menyodorkan sendok makanan.

Dia menatap dengan kernyitan dahi. "Udah dua hari."

Bang Khalid mengempaskan tubuhnya ke sandaran kursi yang sengaja ditarik mendekati ranjang.

"Besok Bunda sama Ayah datang. Abang pulang, ya!"

"Pulang gimana maksud kamu? Rumah Abang, kan di sini!"

Kuraih sebelah tangannya, lalu genggam erat dengan kedua tangan.

"Sekarang rumah abang bukan cuma di sini, yang nunggu abang pulang bukan cuma aku lagi."

Dia terdiam.

Selagi ada kesempatan. Bergegas kuambil kunci yang sebelumnya Mbok Warmi berikan, lalu meletakkannya di telapak tangan Bang Khalid.

"Ajak Nindi keluar. Bawa dia liburan!"

Bang Khalid menatapku dengan sorot yang kurang menyenangkan.

"Ini, kan kunci villa tempat kita bulan madu dulu. Kamu udah gila, Nay?"

Aku menggeleng pelan, lalu tersenyum lebar meski sesak terasa tiap tarikan napas dihela.

"Nindi berhak diperlakukan dengan cara yang sama. Dia istrimu juga!"

.

.

.

Aku tersenyum melihat foto-foto kebersamaan B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mariani Abd Rahman
mbak author..pulau penawar rindu itu kampung halaman saya
goodnovel comment avatar
Ferni Dwi
luar biasa hatimu naya, aduhhh thor kok bawang nya bnyak disini,sbagai istri dan ibu nyesek bgt baca nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status