Share

Pulau Rindu (2)

Dari vila kami berjalan kaki sekitar seratus meter menuju pusat wisata Pulau Penawar Rindu. Menyusuri jembatan penghubung sembari menikmati pemandangan asri yang masih terjaga di pulau ini.

Tak ada polusi, karena menurut keterangan pengendara speedboad yang mengantar kami, kendaraan empat belum tersedia di pulau yang sebagian besar bersuku Melayu ini. Hanya beberapa motor yang kulihat lalu-lalang sesekali. Benar-benar jauh bila dibandingkan dengan padatnya ibu kota.

"Siapa yang suruh kamu pake baju begini?" Akhirnya pertanyaan itu terlontar setelah sekian lama Khalid hanya menatapku dari atas ke bawah dengan pandangan yang entah.

"Eyke!" Dengan percaya dirinya Roy mengaku dan menunjuk diri.

Tatapan lelaki itu menajam. Sorot mata yang akhir-akhir ini sering dia tunjukan khususnya untuk sahabatku yang satu ini.

"Jatah makan kamu saya kurangin malam ini."

Sontak ekspresi Roy berubah, dia mengerucutkan bibir, lalu beralih dari sisiku menuju sisi tubuh Khalid.

"Ih, Babang, kok gitu? Jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yuli Idham
Aku sukaaa..aku sukaaa..lanjut thoooorrrr...
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
klo sudah ada hubungan intim nnti akan ada drama" jatuh cinta dan susah melepaskan hemmm nindi" kamu memang terlalu banyak menderita tp klo bahagiamu malah menyakiti hati wanita lain entahlah gak respect aku maaf thor ini hanya pendapatku biar gimnpun tetap semangat berkarya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status