Share

Bab 25

Pak Idris bergeming. Keningnya yang telah memiliki sedikit garis kerutan itu mengerut. Lelaki yang pada rambutnya ditumbuhi beberapa helai uban itu tampak sekali bimbang.

Memang benar, saat Nayla baru saja menikah dengan Alvin, ia dan sang istri merasa keberatan ketika anak semata wayangnya itu akan diboyong ke rumah suaminya yang ada di kota.

“Jika Nayla tetap diizinkan di sini. Bapak janji akan berikan tanah di ujung desa untuk kalian. Tapi, izinkan Nayla untuk tetap di sini,” pinta Pak Idris dengan suara bergetar. Egois memang ketika dia meminta menahan putrinya yang sudah berstatus seorang istri. Namun, hatinya tetap menganggap jika Nayla masihlah putri kecil yang selalu manja kepadanya.

Lelaki itu kembali merasa sakit hatinya ketika Nayla justru memilih ikut sang suami karena alasan tanggung jawab sebagai istri. Tentu saja rasa senang menyelimuti hatinya ketika sang putri memiliki rasa demikian. Akan tetapi, di sisi lain hatinya sakit ketika harus berpisah dengan gadis cantik itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status