Share

BAB 39

"Jalang kecil sudah datang."

Rasanya Ayla ingin menguburkan dirinya hidup-hidup dengan kata sambutan tersebut.

Bukan! Itu adalah khayalannya sendiri.

Moer Bellatrix tetap menyambutnya dengan senyuman, pelukan hangat seorang ibu walau Ayla ketakutan karena merasa semuanya penuh kepalsuan.

Dulu rumah mewah ini selalu jadi rumah, sekarang Ayla merasa begitu kerdil.

Gadis itu hanya terdiam mengikuti langkah Moer Bellatrix menuju ruang privat untuk berbicara empat mata.

Auden memang mengantarkan Ayla, tapi dia tetap memberi ruang dan waktu bagi urusan wanita.

"Selamat untuk kehamilan kamu," ucap Moer Bellatrix berbalik padanya.

Seluruh tubuhnya terasa disirami es dengan ucapan tadi dan juga dinginnya pendingin udara ketika masuk dalam ruang kerja Moer Bellatrix, aroma bunga mawar yang menenangkan menyapa indra penciuman mereka.

Ayla masih berdiri, sedangkan Moer Bellatrix sudah duduk di bangku kebesaran menatap pada gadis yang terlihat polos tapi mampu menghancurkan kebahagiaan put
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status