Share

24. Bidadari Manja

Perjalanan malam ini adalah petualangan yang paling menjemukan. Trauma akibat tragedi yang mengenaskan itu sudah mulai memudar di wajah Inara. Tapi kemarahan Raka masih sangat terasa.

Raka seperti tidak peduli kepada gadis yang berjalan di dekatnya. Matanya berusaha menghindar untuk bertemu pandang, fokus mengamati sekitar. Wajahnya dilipat seperti kertas contekan.

Inara sudah mencoba untuk mencairkan suasana. Bermacam cara dilakukan untuk menarik perhatian, Raka menengok saja tidak. Dia biasanya ingin kentut ditahan atau pergi menjauh. Kali ini sengaja buang tembakan dengan menjentikkan pinggul di depannya, pemuda itu diam saja.

Malah Kirei berkomentar. "Cari perhatian boleh. Jangan begitu juga kali. Tidak tahu malu."

"Kentutku wangi," sahut Inara enteng.

"Mana ada kentut wangi? Kalau mau, jalan telanjang di depannya."

"Dia malah jijik."

"Memangnya sudah dicoba?"

"Si Lola sering ganti baju di depannya."

"Itu ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status