Share

74. Nona Tergelincir

"Nonaaa!" pekik Mas Arif berusaha mencegah sang putri.

Sayangnya Nona tidak menggubris teriakan ayahnya. Perempuan yang hari ini mengenakan celana denim panjang itu terus saja ambil langkah seribu. Dia bahkan tidak peduli telah beberapa kali menabrak pekerja yang kebetulan lewat.

Aku, Mas Arif, dan suami Aryanti langsung bergerak cepat mengejar Nona. Kami terus saja membujuk anak itu untuk berhenti. Namun, Nona yang keras kepala sama sekali tidak menghentikan larinya.

Kini kami bahkan sudah kelar dari kebunnya Aryanti. Nona terus berlari mendaki bukit. Jalanan terjal tidak ia hiraukan. Hingga akhirnya dia menemui jalan yang buntu. Di bawah sana ada jurang yang cukup curam. Sekali jatuh nyawa bisa langsung melayang.

"Tolong ... berhenti ... ngejar ... a-atau aku terjun ke sana!" ancam Nona dengan napas yang tersengal.

Perempuan itu menengok ke bawah. Wajahnya yang sudah pucat kian pasi melihat kedalaman jurang. Sementara tangannya terus memegangi dadanya yang mungkin terasa sesak kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status