Share

BAB 42 A

Hatiku terasa ambyar mendengarnya. Hancur!

Segera kuberdiri dan berjalan mendekatinya. Seketika aku berlutut di depannya. “Kenapa, Mas? Kenapa? Aku minta maaf, Mas, kalau aku salah….”ucapku mengiba.

Aku sudah tak kuasa untuk membendung air mata ini.

Dia masih terdiam, bergeming. Pandangannya hanya pada satu titik di depannya.

“Mas, kamu marah sama aku? Mas, ngomong, Mas.” Kugoyang-goyang pahanya. Kuseka air mata dan ingus dari hidung dengan lengan baju. Aku sudah tak peduli lagi.

Mas Bayu menoleh ke arahku.

“Mungkin kita masing-masing butuh waktu untuk sendiri. Untuk instropeksi,” ujarnya tenang. Lalu dia kembali menatap ke depan.

Mangkuk supnya sudah kosong. Piring nasinya pun juga sudah kosong. Dia bergegas membereskan bekas makannya. Sementara mangkuk dan piringku belum berkurang isinya. Aku kembali ke kursiku, menyendok makananku. Tetapi rasanya sulit untuk menelannya.

Aku tak tahu mengapa Mas Bayu mengatakan itu. Tiba-Tiba mau pulang. Apakah gara-gara chat dengan Kak Faisal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Mia Harjoni
aduh plin plan atau apa ni ya..
goodnovel comment avatar
Rosita Hannan
yg ada mkan hati terus
goodnovel comment avatar
Rosita Hannan
iya bener laki egois yg mau menang sendiri, sebenarnya bagus patuh pada suami tpi klo Krn patuh kita jd diinjak injak seperti ini apa enaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status