Share

Restu

Sebelum Aya ke Air Terjun

Putri Cahaya datang ke kamar sang ratu yang sudah semakin membaik. Gadis itu memeluk Amira sangat erat. Sempat ia berpikir akan kehilangan mamanya. Namun, berkat Wirata permaisuri Abhiseka terselematkan hidupnya. Hal yang membuat Aya bingung harus bersikap bagaimana.

“Aya, kamu cantik banget pakai baju ginian. Nggak tertandingi sama sekali.” Amira masih duduk di ranjang saja. Dia belum ada rencana ke mana-mana.

“Mama juga, pipinya udah merah lagi, bibir nggak pecah-pecah terus rambutnya mulai halus. Hebat banget Guru Wirata bisa sampai gini nolong Mama.”

“Iya, Mama juga nggak nyangka bakalan hidup lagi. Kemarin sempat mau nyerah.”

“Ayahanda mana, Ma?” tanya sang putri.

“Nggak tahu, dari pagi nggak kelihatan, kenapa?”

“Gini.” Gadis bermata biru itu menarik napas sejenak. Mungkin lewat bujukan Amira restu bisa didapatkan dengan mudah. “Mama, kan, udah balik ke sini. Entah kenapa Aya yakin kalau bentar lagi Aya bakalan punya adek bayi.” Senyum terbit di b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status