Share

Kematian Sang Guru

Dua manusia harimau itu bersamaan berbicara. Kalau sampai salah satunya tewas, maka mereka berdua yang paling layak disalahkan. Keduanya berlari kencang dan menghilang lalu sampai di istana. Di sana Saka melihat Aya menangis sesenggukan.

“Putri, apakah Gusti Ratu?” tanya Saka agak takut.

“Bukan, Guru Wirata meninggal, Pak, hu hu hu, sedih banget Aya dibuatnya. Belum sempat balas budi, belum sempat minta maaf, Guru udah pergi, hu hu hu. Aya yang salah, hu huuu.” Jago banget akting Aya soalnya air matanya turun terus di pipi.

“Sudah tidak apa-apa, bukan salah Tuan Putri.” Saka memeluk Aya untuk menangkan tangisan calon istrinya.

“Yes, akhirnya dipeluk Pak Saka,” gumam Aya perlahan.

“Apa sebab kematian, Guru?” Cakra Buana menahan dayang yang mulai mempersiapkan upacara penguburan untuk Wirata.

“Bunuh diri, Tuan, beliau menelan racun bunga hitam sangat banyak. Penyebab bunuh dirinya tidak ada yang mau bilang.”

“Putri Cahaya, izinkan aku untuk mengurus pemakaman guru sebagai bakti s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status