Share

Bab 20B

Bocah yang sudah hampir remaja itu terlihat sedikit ragu. Dia menatap sang Bunda untuk meminta persetujuan.

"Mas, kamu nggak perlu repot-repot lah membawakan mainan segala dan memberikan sesuatu untuk Reyhan. Apalagi kamu baru saja diterima bekerja. Saya nggak mau merepotkan kamu," kata Raisa tak enak hati.

Faisal membelai kepala Reyhan. Raisa tak tahu maksud dan tujuannya. Semoga saja tidak memiliki maksud apa-apa.

"Mas, sebentar. Aku mau bicara dengan Lastri." Raisa menarik tangan Lastri agar bisa leluasa berbicara berdua.

"Ada apa, Raisa?"

"Lastri. Kapan Faisal datang? Ngapain sih ke sini segala? Bukannya aku tidak mau berterima kasih. Jujur saja aku berterima kasih setelah dia memberi info tentang Liana. Tapi, aku gak mau dekat sama Faisal," gerutu Raisa menyilangkan kedua tangannya sembari bahu bersandar di tembok.

"Dia memang baru saja datang dan aku mau memberitahu mu tapi belum sempat. Kayaknya Faisal itu punya perhatian lebih deh sama kamu, Raisa. Mungkin aja dia merasa udah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status