Share

26. Dikerjai Bibik

Semilir angin menerpa dinginnya pagi di perkampungan. Cicit burung saling sahut dan saling sapa antar penduduk desa menghiasi pagi yang begitu indah. Kepulan awan beriak, menaungi langit yang begitu tampak memesona saat kedua mata kita melihat ke langit. Satu dua wanita beserta para lelaki paruh baya tengah bersiap melangkahkan kakinya menuju sawah, tempat dimana mereka bekerja mencari rezeki. 

Di sawah mereka bisa berceloteh riang, sekedar membicarakan harga gabah yang selalu naik tapi tidak pernah turun. Menikmati hari di tengah sawah mampu menenangkan hati mereka, apalagi memandang jauh di hamparan padi yang hampir menguning. Tanda panen raya akan segera tiba.

"Mbak Parti, tadi saya lewat depan rumahnya. Ada tukang pos datang," ucap salah seorang tetangga bu Parti memberi tahu bu Parti.

"Terima kasih, Bu," sahut bu Parti sambil tersenyum. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya di sawah. Meskipun bukan sawah miliknya, namun Bu Parti sangat senang menjalankan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status