Share

Tiana Tanpa Papi

"Mami, Papi ke mana? Kok Papi pergi tidak pamit sama kami? Sudah tidak sayang lagi ya?"

"Pasti Papi kena mental kita bully terus!"

"Tiana mau sama Papi..."

Drama ketiga bocah itu dimulai, satu mencari Papinya, yang dua malah mengomel-ngomel sendiri. Shela sangat pusing menghadapi mereka, apalagi Tiana yang sudah terlihat kesal.

Anak perempuannya itu memeluk kemeja yang semalam tadi dipakai Sebastian. Seperti amplop dan perangko, Tiana tidak bisa sebentar saja ditinggal Papinya.

"Papi nanti pulang kok, hanya pergi sebentar saja, Sayang..." Shela menjelaskan seraya menata beberapa pakaiannya di dalam lemari.

"Mami pasti bohong," cicit Tiana manyun. "Papi pasti pergi, pulang sepuluh tahun lagi!"

"Ehh, mana ada. Papi itu sedang ke kantor, tadi Om Vir telfon Papi, Sayang."

Tino pun melihat adik perempuannya menangis, anak itu mendekati Tiana dan memeluknya dengan penuh kasih sayang.

Kalau Tiana sudah marah dan menangis, kedua kembarannya tidak akan mengatakan apapun, mereka akan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status