Share

Bab 47

"Maaf ya, Ibu merepotkanmu, Len," ujar Zeeya setelah dia sadar.

Alena yang duduk di bibir ranjangnya membalas perkataan Zeeya dengan senyuman. Ada gurat miris di mata gadis itu melihat kondisi Zeeya sekarang. Dia tidak tega dengan fakta gurunya harus berjuang sendiri di tengah kehamilannya. Di saat perempuan lain mendapat limpahan kasih dari suami mereka ketika hamil, Zeeya justru terabaikan begitu saja oleh pria yang dia cinta.

"Kenapa ibu harus mengikutinya selama itu? Harusnya tadi langsung pulang saja. Kondisi kehamilan ibu itu sangat rentan, jangan terlalu capek apalagi stres. Dengar tidak tadi apa kata dokter? Ibu terlalu banyak pikiran."

Ada perasaa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status