Ruang tamu besar kediaman Spancer menjadi saksi puncak kerinduan sepasang manusia yang terikat tali persahabatan. Sera sedang menangis di pelukan Alena sekarang, gadis itu tidak kuasa menahan perasaan yang selama enam bulan terakhir dia pendam. Sera tidak pernah tahu masalah apa yang menimpa keluarga Alena lalu tiba-tiba senior kesayangannya itu menghilang tanpa kabar dan sulit dihubungi. Layaknya orang yang baru putus cinta, Sera galau berhari-hari karena Alena meninggalkannya. Gadis itu bertanya-tanya apakah dia melakukan kesalahan sampai Alena tidak mau bertemu lagi dengannya.
Pada akhirnya Sera mengerti alasan Alena memutus kontak dengannya. Ia mendengar kabar bahwa Allendra mengalami kecelakaan parah yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit luar negeri untuk waktu yang lama. Ya, pemberitaan di luar mengabarkan bahwa tragedi yang menimpa Allendra Spancer enam bulan lalu adalah sebuah kecelakaan bukan pertumpahan darah melawan penjahat.
Itu adalah saran dari pama
"Sera, sebaiknya kita jangan main ke sini. Ke tempat lain saja," ungkap Alena menyuarakan rasa keberatan saat Sera memaksanya mengunjungi kampus Liam pagi ini.Ini akhir pekan, Sera sudah libur sekolah dan sesuai ucapan Alena kemarin sekarang ini Sera sedang menagih janji Alena untuk bermain di luar jam sekolah. Tadi mereka sudah izin pada Allendra dan pria itu mengizinkan dengan catatannya pulangnya jangan terlalu malam. Kedua gadis itu setuju dan berjanji akan pulang tepat waktu."Tidak apa-apa, Kak, kampusnya terbuka untuk umum, kok. Aku juga sering main di wilayah kampus ini. Selain itu, kata kak Liam banyak juga kok orang-orang yang mengunjungi perpustakaan di kampus ini."
Sabar adalah pertarungan antara degup keimanan dengan desakan hawa nafsu. Keduanya berlomba untuk saling mengalahkan agar bisa menjadi pemenang atas diri seseorang. Pihak mana yang akan menjadi juara bergantung pada sisi mana yang diperkuat. Vincent terus merapal doa dalam batinnya, berupaya sekuat tenaga untuk memenangkan keimanannya agar tidak kalah dari nafsu, yang membisikan agar pria itu segera merebus hidup-hidup ibu hamil bernama Azeeya di atas wajan panas dan air mendidih. Sejak awal mendengar rencana gila Zeeya rasanya emosi Vincent terus naik dan enggan turun ke tempat semula. Dia diminta untuk mendekati Natasha agar gadis itu tidak dekat-dekat lagi dengan Allendra. Sebenarnya itu bukan hal yang sulit bagi Vincent, tapi dia telanjur tertarik pada gadis lain dan tidak minat untuk mendekati gadis mana pun selain gadis incarannya itu. Malang tak dapat ditentang, rasa ingin merebus Zeeya kalah oleh kasih sayang. Sehingga saat ini dia sedang dalam perjalanan untuk menem
Semua penduduk bumi sepakat bahwa menunggu adalah hal paling menyebalkan berapapun waktu yang dibutuhkan. Entah sebentar atau lama, rasanya tidak ada orang yang mau menunggu jika tak diharuskan. Alena sudah satu jam lebih duduk di kursi bata yang melingkari sebuah pohon besar nan rindang di kawasan kampus Liam. Gadis itu tidak tahu pasti apa nama area tersebut, yang Alena yakini tempat itu adalah titik cukup populer di kalangan penduduk kampus tersebut untuk nongkrong-nongkrong atau digunakan sebagai tempat belajar pun cukup asyik. Tidak banyak yang gadis itu lakukan selama menanti Liam menyelesaikan tugas kelompoknya. Alena hanya duduk menikmati pemandangan sekitar yang ramai oleh lalu lalang orang-orang. Terkadang gadis itu tersenyum ketika melihat ada sekumpulan orang sedang bercanda dengan teman-temannya. Tawa mereka
"Liammm!!!" teriak seseorang di depan sana, seorang lelaki berbadan mungil yang tampak sangat keren dengan celana jins hitam dan jaket denim biru pudar. Beni melangkah cepat menarik ujung kemeja bagian belakng Sera, posisi itu terlihat sama persis seperti orang yang hendak membuang anak kucing karena ketahuan memakan ikan goreng di dapur. "Bener-bener, ya, kelakuan adik sepupumu ini. Sudah kubilang jangan mengajaknya lagi main ke kampus ini. Masa tadi dia jajan banyak tapi tidak bawa uang, dan malah minta bayar padaku. Belum cukup sampai di situ, dia juga merusak maket buatanku yang harus dikumpulkan lusa. Kau tahu berapa lama aku membuat maket itu? Lima hari Liam, lima hari! Sekarang semuanya hancur karena si boncel cerewet ini." "Aku kan sudah minta maaf, Kak, lagian siapa suruh bawa-bawa maket ke kantin." Sera dan Beni bertemu di kafetaria yang ada di kawasan gedung kuliah mahasiswa arsitektur, sejak beralasan meninggalkan Alena di perpustaka
Berapa kali pun Vincent melihat, hati kecilnya tetap merasa bahwa gadis bernama Natasha itu begitu familiar di matanya. Dia merasa seperti pernah bertemu dengan gadis itu di suatu tempat, sayangnya Vincent tidak ingat di mana. Memorinya seperti tertumpuk oleh hal-hal tidak penting yang selalu didatangkan Zeeya padanya setiap hari. Pria itu nyaris tidak punya waktu untuk memikirkan urusan pribadinya. Keseharian Vincent sudah begitu padat dengan urusan pekerjaan dan urusan sahabatnya yang masih terjajah keadaan. Kalau dipikir-pikir Vincent benar-benar sudah seperti pahlawan bagi kehidupan percintaan Zeeya . Siap sedia untuk terjun ke medan perang kapan pun sang komandan memerintah. Kesetiaan Vincent sungguh tidak ada lawan. Hari ini, selepas menyelesaikan seluruh pekerjaannya, Vincent diharuskan untuk melakukan aksi pertamanya dalam misi mencuri hati Natasha. Pria itu sedang duduk menunggu si target di lobi salah satu hotel. Dia memainkan ponselnya untuk mengisi waktu
Meski tak digelar seakbar tahun-tahun sebelumnya, acara ulang tahun Allendra tetap terasa ramai dan megah. Dihadiri para kolega terpilih dan kerabat keluarga Spancer yang memang memiliki hubungan baik dalam sejarah bisnis dan interaksi sosial mereka. Pesta malam ini digelar pertama kalinya di kediaman Spancer, sungguh momen spesial yang sangat langka. Selama ini keluarga Spancer begitu tertutup dalam urusan pribadi mereka, bahkan untuk tempat tinggal saja mereka jarang mengekspose. Semua orang tahunya kediaman keluarga itu berada di kawasan elite dan memiliki bangunan yang sangat besar. Tidak ada yang tahu pasti seperti apa wajah dalam istana Spancer tersebut maka dari itu momen langka ini begitu disambut antusias oleh para tamu undangan.Nyaris semua orang yang hadir di pesta itu merasakan kebahagiaan yang sama. Diayomi bak ratu dan raja, mendapat makanan enak nan mahal, dipercaya menjadi orang terdekat Allendra Spancer, semua itu bagai anugerah yang pantas dirayakan dengan
lama, aku janji. Aku juga tidak yakin bisa menulis surat terlalu panjang sambil membayangkan wajahmu. Kamu tahu, untuk saat ini hal itu sungguh menyakitkan.Kamu sering mendapat sapaku setiap waktu, bukan? Sekarang aku mau mengabarkan bahwa surat ini adalah sapa terakhirku untukmu. Bagaimana, kamu senang?Setelah malam itu aku sadar bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan. Bahwa aku dan kamu mungkin tak diciptakan untuk saling bergandengan tangan.Aku telah dibutakan kasih sayang yang menyeretku pada kekeliruan.Terlalu memaksakan, sampai aku lupa bahwa hatimu juga berhak menentukan untuk tetap tinggal atau terus berjalan.Terima kasih karena tetap bertahan setelah melewati berbagai kesulitan. Kamu hebat dan tak terkalahkan. Nasib buruk bahkan tak mampu menumbangkanmu. Aku senang.Maaf, karena aku tak bisa memenuhi janjiku. Aku tidak cukup kuat untuk berjuang dan mengingatkan bahwa
Minggu lalu di kediaman Allendra ...Selepas menangis habis-habisan di toilet, Zeeya memutuskan menghubungi sahabatnya yang tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Wanita hamil itu ingin mengutuk dan memaki Vincent habis-habisan karena telah lalai membiarkan Natasha datang ke pesta ini sendirian."Apa lagi, aku sedang repot!" ujar Vincent sebelum Zeeya berkata sepatah kata pun."Huaaa ... kau teman sialan, ya! Aku sedang sedih malah dimarahi.""Eh, eh, kenapa jadi nangis, oy! Diamlah, aku merinding mendengar tangisanmu malam-malam. Mana petugas dereknya belum datang lagi.""Kau memang menyebalkan, ya! Sebenarnya kau ini niat tidak, sih, membantuku?""Astaga ... Aku baru keluar kandang, sedang kena musibah, masih juga jadi tersangka padahal aku sedang tidak di sana. Kenapa lagi, sih?""Kenapa kau membiarkan Natasha ke pesta Allendra sendirian?! Kan ak