Share

BAB 16

Aku tidak tahu apa yang Mas Seno sedang rencanakan untuk Paman Rudi dan Bibik Sari.

"Kalau memang Paman dan Bibik suka, silahkan tinggal di rumah itu."ucap Mas Seno

"Wah. Bener. Nak Seno?"jawab Bik Sari sumringah

"Tentu. Silahkan Paman dan Bibik tinggal dirumah itu."ucap Mas Seno meyakinkan mereka.

"Baiklah. Karena Nak Seno tidak keberatan. Kami akan tinggal di rumah itu. Sayang rumah sebagus itu jika yang nempati kampungan seperti Sardi."ucap Paman Rudi sambil mencibir Paman Sardi.

"Ya. Sudah. Paman, Bibik, kami pamit dulu karena mau menjenguk Paman Sardi di rumah sakit."ucap Mas Seno.

"Oh. Iya. Maaf kami tidak bisa menjenguk Sardi karena masih sibuk."ucap Paman Rudi.

"Iya tidak apa-apa. Nanti akan kami sampaikan kepada Bibik."jawab Mas Seno.

"Nak Seno gak ninggalin uang untuk kami?"tanya Bik Sari ketika kami bangkit dari kursi.

Mataku membulat mendengar Bibik Sari terang-terangan meminta uang kepada Mas Seno.

"Oh. Tentu. Kami pasti memberi sesuatu untuk Bibik dan Paman."jawab Mas Se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status