Share

Bab 102

Tio memgerling ke arah Restu, tapi, Restu malah tertunduk.

"Ada apa ini? Kenapa semua mendadak diam? Apa sebenarnya yang ingin kalian sampaikan? Katakanlah, saya tidak akan marah," ujarku lagi.

"Itu, Bu, anu...kami mau minta gaji bulan ini. Kebetulan ini sudah tanggal satu, biasanya Ibu memberi gaji kepada kami setiap tanggal satu. Tapi, kami memakluminya karena kemarin terjadi musibah," ujar Restu hati-hati sekali.

"Ya, ampun. Jadi masalah gaji. Kalian pikir saya akan lari dari tanggung jawab, makanya tadi kalian mengira saya sembunyi?" ujarku seraya tertawa.

"Kami minta maaf, Bu. Tak seharusnya kami bersikap begitu," ujar Tio, diikuti anggukan dari teman-temannya.

"Tenang! Kalian tidak usah takut. Barusan saya sudah menjual mobil, jadi uang gaji kalian akan saya bayarkan hari ini juga. Tapi, mohon maaf, saya tidak dapat memberi kalian pesangon, karena saya sudah tidak punya apa-apa lagi. Saya harap kalian mengerti," ujarku sedih.

"Iya, Bu. Tidak apa-apa, kami paham kondisi Ibu," uj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status