Share

Bab 103

Tiga bulan kemudian.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu rumahku sambil berteriak,

"Git...Gita, keluar kamu!" Itu suara pemilik kontrakan, pasti ingin menagih uang sewa kontrakan.

Dengan susah payah aku bangkit dari atas tempat tidurku, lalu membukakan pintu untuk Bu Joko, pemilik kontrakan ini.

"ya, Bu, ada apa?' tanyaku lemah.

"Mana uang sewa kontrakan bulan kemarin dan bulan ini? Kamu sudah telat dua bulan," tegasnya dengan lantang. Matanya melotot menatapku.

"Maaf, Bu. Uangnya belum ada, kemarin saya belikan susu Farel, karena susunya sudah habis," ujarku lirih. Biasanya tiap bulan aku mendapat bantuan dari orang dermawan bernama Pak Azis. tapi, sudah dua bulan ini dia tak lagi datang ke sini. Kabar terakhir yang kuterima, katanya beliau sudah meninggal.

"Ah, kamu banyak alasan. Pokoknya kalau dalam waktu satu minggu kamu gak bayar sewa kontrakan, kamu harus angkat kaki dari sini. Yang mau sewa kontrakan saya sudah antri, jadi kalau kamu tidak mau bayar, terpaksa saya akan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status