Share

Aku Pula yang Jadi Tumbal

"Ya … soal itu 'kan masih jauh, Ma. Lagian biar aja, sih, si Lisa fokus kuliah dulu. Mama sendiri juga paham, 'kan kalau aku masih pengen ngejar karir?" Terdengar Zaki masih tertarik mendebat sang ibu.

Bodo amat lah. Dia sendiri yang cari perkara dengan mengaku-ngaku aku sebagai pacarnya. Tanggung sendiri akibatnya! Aku mah ogah pusing.

Kunikmati saja makanan-makanan enak yang ada, daripada mubazir. Bukankah ongkos ojek online ke sini juga lumayan mahal tadi? Jadi wajar saja kalau aku menikmati santapan mewah ini bukan?

Mendengar jawaban sang anak, terdengar Bu Naimah menarik napas dengan berat. Seperti ada beban yang menumpuk di dadanya.

"Tapi, umurmu sudah berapa, Zak? Teman-temanmu yang lain, Mama perhatikan minimal sudah pada punya anak satu. Kalau yang perempuan udah banyak yang lebih dari dua malah," ujar Bu Naimah dengan raut wajah kecewa.

Zaki mendesah singkat.

"Ma, tapi soal nikah sama punya anak, 'kan bukan ajang perlombaan. Kita nggak bisa nge-judge kalau yang lambat nikah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status