Share

Balas, Tidak?

Aku merasa seperti kembali ke zaman di mana aku pertama kali merantau ke kota ini. Hidup seorang diri menghuni sebuah rumah kontrakan. Ya, Zaki membuatku merasa seperti terdampar di daerah asing sekarang.

"Permisi ...."

Suara seorang wanita mengagetkanku. Gegas aku berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Permisi. Mbak. Apa betul, Mbak yang namanya Lisa?" tanya seorang wanita paruh baya bermata agak sipit, begitu aku membuka pintu.

"Iya, betul, Bu," jawabku pelan.

"Oh, iya. Perkenalkan saya Bu Ana. Pemilik rumah kontrakan ini. Rumah saya ada di ujung gang ini, cat warna rumah warna biru muda," terang Bu Ana dengan tangan menunjuk ke arah kiri.

"Oh, iya, Bu. Silakan masuk."

Aku membuka pintu lebih lebar. Tapi Bu Ana menolak untuk masuk.

"Saya ke sini, cuma mau mengantarkan ini. Jadi, mas-nya yang kemarin cuma bayar sewa rumah. Untuk air dan listrik, bayar sendiri, ya, Mbak. Ini nomor pelanggan PDAM-nya, kalau nomor token listrik, Mbak bisa lihat pada meteran, ya." Bu A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status