Share

Calon Istri, Katanya

[Elu harus datang ke rumah gue malam ini juga. Setelah shalat Isya, ya, inget. Nggak boleh telat.]

Apa? Ke rumah Zaki? Malam-malam? Ngapain?

Kok perasaanku mendadak tidak enak begini, ya?

[Ngapain?] tanyaku diliputi rasa penasaran yang teramat sangat. Bagaimana tidak, bukankah permintaannya sedikit aneh? Ah tidak. Maksudku … sangat aneh.

Lucu saja kalau aku harus ke rumah Pak Bos malam-malam. Apa dia ingin memintaku membuatkannya kopi seperti saat di kantor siang tadi? Kalau itu alasannya, kok, kayak kurang kerjaan banget.

Aku terdiam untuk beberapa lama saat mengira-ngira apa tujuan Zaki memintaku datang ke rumahnya di malam hari.

Aku yang sedang melamun sembari terus menduga-duga, dibuat tersentak saat menyadari Zaki mengirim pesan lagi ke ponselku.

[Mau 20 juta nggak? Kalau ke sini lewat dari jam 8 malam, gue batal minjemin. Oh, ya, datang harus cantik. Kalau jelek juga batal.]

Kubaca baik-baik pesan darinya. Takut mataku sudah terlalu ngantuk atau Zaki typo, kan bisa berabe.

Terny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status