Share

Heran, Mau-maunya Memungut Bareng Bekas!

Terlihat oleh sepasang mataku, Bu Naimah bergeming dengan mata yang menatap lurus ke depan. Dalam tangkapanku, wanita paruh baya itu sama sekali tak tersentuh dengan kesungguhan sang anak yang bertekad untuk menjadikan diriku pasangan hidupnya. Terbukti, dia hanya bersedekap dengan raut wajah tak peduli. Membuat nyali dalam diriku jadi ciut kembali.

Apakah keputusanku menerima ungkapan cinta dari lelaki yang belum pernah menikah ini adalah sebuah kesalahan besar?

Ingin rasanya aku bangkit dan menghentikan permohonan Zaki yang sepertinya sulit membuahkan hasil. Namun, kutahan. Takut putra sulung Pak Yasman justru berbalik marah padaku dan kecewa karena aku menyerah begitu saja. Tak mau memperjuangkan cinta kami.

Hah? Cinta? Apa kau yakin seratus persen kalau hatimu telah tertambat pada seorang Zaki, Alisa?

Aku sendiri belum bisa memastikan sebenarnya. Apakah ini cinta atau … sekedar rasa nyaman karena diperhatikan? Entahlah, aku tak mengerti.

Untuk beberapa lama, Zaki tetap berada di p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status