Share

33. Emosi Eni.

"Syal*n, ipar gak tahu diri, ipar miskin," teriaknya, umpatan Eni begitu memekakan telinga. Tapi Mala tak perduli, ia masuk lalu mengunci kamarny, dan merebahkan tubuhnya berniat mengistirahatkan badannya yang mulai ringkih.

Ia tak memperdulikan ocehan Eni dan yang mengolok-oloknya. Ia tak peduli lagi dengan hinaan yang dilontarkan iparnya. Kini ia mulai terbiasa dengan keluarga suaminya yang toxic. Pikirnya, selama suaminya masih mencintainya. Maka ia tak akan ambil pusing dengan kelakuan keluarga mertuanya. Selama itu tidak membahayakan dirinya atau bayinya.

"Kak, kamu keterlaluan sekali kalau mengatai orang, sudah merasa sempurna? Kak Mala itu istri Bang Rahman, adikmu. Berarti masih keluarga kita. Omonganmu kayak racun! Kak Mala sedang hamil, bagaimana kalau dia strees," ucap Ria. Dia yang tadinya anteng dengan ponselnya, tak tahan lagi mendengar ocehan kakak kandungnya pada Mala yang sudah sangat keterlaluan.

"Kata orang kondisi psikologis wanita hamil sangat sensitif, kak, gim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status