Share

64. Pov Helen bagian B

"Enak banget itu yang makan," ucap bapaknya Rahman dari ambang pintu kamar Ria, sambil menatap layar televisi ukuran 40 inci yang tergantung di tembok sebelah kanan aku duduk saat ini. Beliau berdiri disana entah sejak kapan.

Aku pun menoleh ke arah tv, dan ternyata sedang iklan pizza, di layar menunjukan seseorang menarik potongan pizza tersebut dan kejunya molor. Mungkin itu yang membuat bapaknya mas Rahman bilang enak.

"Bapak mau makan pizza?" tanyaku dengan memandang lekat wajah tuanya.

"Akh, nggak. Cuma melihat saja," sahutnya. "Lagian makanan apaan itu?"

"Itu makanan italia, kebetulan di kota baru ada gerai pizza, baru buka dua Minggu lalu, kalau Bapak mau, aku belikan ya?"

"Akh, gak usah, jauh. Lagi pula belum tentu Bapak suka, makanan belum jelas rasanya," ucapnya sambil terkekeh. Tapi aku merasa ini adalah kesempatan terbaikku untuk mengambil hati keluarga Rahman. Tentang lelaki itu sendiri aku sudah ada planing bagaimana cara meluluhkan hatinya. Urusan utamaku masuk dulu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status