Share

66. Pembelaan Rahman bagian B.

"Mala! Ayo, segera siap-siap. Kita harus pergi lebih pagi, agar tidak mengantri lama," ucap Mas Rahman yang baru saja memasuki dapur.

"Sebentar Mas, aku buat kopi buat kamu dan menyelesaikan ini dulu," sahutku sambil tanganku semakin cekatan membolak-balik nasi. Serta memberinya bumbu dan kecap.

"Mau kemana kalian?" tanya Ibu.

"Mau ke Bank, Bu," sahut mas Rahman.

"Ngapain?"

"Mau ngajuin pinjaman," jawab Mas Rahman pelan.

"Buat apa? Bikin rumah? Kamu gak mau ngurusin Ibu bapakmu lagi, Rahman?" Pertanyaan Ibu membuat suamiku terdiam dan menunduk.

"Bukan begitu, Bu."

"Biarkan mereka mengurus hidupnya sendiri, Mirah. Ingat! Rahman sudah mempunyai istri. Artinya tanggung jawab dia sebagai suami akan dipertanyakan jika terus-menerus tidak mandiri," ucap Bapak dari arah belakang.

"Rahman tetap tanggung jawab kok. buktinya, keperluan rumah ini separo dari gajinya dia, kalau ngandelin kamu, mana cukup!" sentak Ibu dengan amarah yang sepertinya akan meledak.

"Ini pasti gara-gara kamu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status