Share

Rasa Sakit yang Tidak Akan Pudar

Catherine terlihat terdiam mendengar ucapan Kania. Wajar jika Kania semurna ini, wajar jika Kania tidak menerima permintaan maafnya.

Nafas Kania memburu merasakan emosi yang melekat di dalam dadanya. Setelah membuat kehidupan dirinya dan juga Devan berantakan, bagaimana bisa Catherine berkata bahwa Devan adalah cucunya?

"Selama ini Anda selalu membuangnya, bahkan Anda hampir melenyapkannya, tapi apa Anda bilang? Devan adalah cucu Anda?" Kania menggeleng dengan kuat, tangannya terkepal di samping tubuhnya. Saat ini benar-benar merasa sangat emosional, "Devan bukanlah cucu Anda. Dari dia lahir sampai sekarang Devan tidak pernah mempunyai seorang nenek!" ucap Kania penuh dengan penekanan.

Catherine seolah kehilangan kata-kata mendengar seluruh fakta yang diberikan oleh Kania. Air matanya seketika jatuh, sebegitu bejadkah dirinya?

"Ayo Devan, kita masuk."

Kania hendak membawa masuk Devan ke dalam rumah, namun tiba-tiba

Bruugh

Kania terkejut saat Catherine berlutut di hadapannya begitu saj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status