Share

Selamat

Kania terdiam melihat apa yang diulurkan oleh Sean. Sebuah gambar yang menunjukkan desain undangan pernikahan. Ada perasaan sesak yang ia rasakan saat melihat gambar ini, namun Kania mencoba menahannya. Kania melihat gambar desain itu dengan seksama. Desain yang terlihat indah, tapi membuat hatinya sesak.

"Aku belum sempat mencetaknya, tapi akan ku kirimkan fisiknya kepadamu besok."

Kania mencoba mengulas senyuman mendengar ucapan Sean. Ia memberikan ponsel Sean kembali lalu berkata, "Apa perlu ku berikan selamat?"

"Tidak perlu ku rasa."

"Selamat, kalian sangat serasi." balas Kania dengan tegas.

Sean balas memberikan senyuman getir, bukan ini balasan yang ia inginkan. Bukan raut wajah yang terlihat biasa saja yang ia harapkan. Sean menghela nafasnya panjang, sepertinya sudah tidak ada harapan lagi baginya.

Sean memilih mengulurkan tangannya, melihat Kania yang hanya terdiam, ia memiringkan kepala memberi isyarat agar Kania menjabat tangannya.

Meski terlihat enggan, Kania menuruti Sean
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status