Share

Part 34. Kenapa, Apa, dan Bagaimana?

“Penyesalan itu udah nggak ada gunanya lagi sekarang. Kehidupanku sudah berantakan.” Widi melanjutkan ucapannya.

Kala tidak menjawab. Ada di dalam sisi hatinya yang ingin menertawakan Widi. Tapi di sisi lain, dia merasakan ada sesuatu yang begitu mendesak yang dia tak tahu itu apa. Logikanya mengatakan jika dia tak seharusnya begitu bodoh dengan masih memikirkan kemungkinan yang tidak mungkin.

“Aku pikir, kamu sudah punya anak dan ….”

“Aku keguguran saat itu.” Widi memotong ucapan Kala, membuat atmosfer di antara mereka tampak membeku. “Kal, aku minta maaf.” Widi tampak benar-benar menyesal. “Seandainya aku tidak melakukan hal buruk itu, aku yakin sekarang kehidupan kita akan bahagia. Aku … bahkan masih mencintaimu.”

Ada gejolak yang tidak bisa Kala hindari. Perasaan cinta yang masih kental, harapan-harapan yang pernah pupus, kembali menjadi melebur menjadi satu dan menciptakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ada euphoria yang muncul di dalam hatinya. Itu seperti sebuah kebahagiaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status