Share

Part 41. Diragukan 

“Permisi, Pak.”

Suara Anton membuat perhatian Kala teralihkan. Dia baru saja makan siang ketika Anton masuk ke dalam ruangannya. Anton berjalan kemudian mendekat ke meja Kala. Tidak segera meletakkan dokumen kerja sama yang dibawanya namun dia melihat tiga kotak makan yang ada di meja bosnya tersebut. Satu kotak berisi nasi dan ayam goreng. Satu kotak lagi berisi kuah sayur. Satu lagi berisi irisan buah.

“Waw.” Anton tersenyum bangga. “Mbak Bi memang totalitas.” Pergerakan Kala terhenti ketika ucapan itu terdengar di telinganya. Tenggorokannya tiba-tiba saja terasa tak bisa menelan makanannya.

Mencoba bersikap biasa saja, Kala menatap Anton. “Apa yang mau kamu berikan ke saya?” tanya Kala setelah itu. “Bagaimana meetingnya?”

Anton mengacungkan jempolnya. “Nggak perlu risau kalau sama Mbak Bi, mah. Kami dapat kerja sama dengan dua perusahaan sekaligus. Silakan Bapak periksa.” Anton meletakkan dua dokumen itu di atas meja. “Kalau begitu saya permisi dulu, Pak.”

“Kenapa kamu yang an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status