Share

Part 44. Pertimbangan

‘Aku siapkan sarapan. Maaf nggak bisa menemani makan, aku berangkat duluan.’

Sebuah sticky note tertempel di atas meja tepat di samping sarapan Kala, pagi ini. Satu porsi omelette, sebuah roti isi, dan juga secangkir kopi. Itu adalah menu yang Binar buatkan untuk Kala. Kala tidak tahu Binar bangun jam berapa semalam, tapi di saat dia bangun, Binar sudah tidak ada di mana pun. Otomatis, kejadian semalam tidak bisa mereka selesai segera. Binar jelas tengan menghindarinya.

Kala mengacak rambutnya dengan perasaan kesal luar biasa. Mencoba menghubungi Binar pun tidak mendapatkan respon dari perempuan itu. Kala duduk di kursi makan seorang diri lantas menyantap sarapannya. Menatap sekeliling, hanya rasa sepi yang menemaninya.

“Kamu kenapa?” Seperti sebuah keharusan, basement adalah tempat kedua buat Widi dan Kala bertemu sebelum berangkat kerja.

Pun dengan pagi ini, Widi sudah menunggu di sana seolah tidak jera sudah ketahuan oleh Binar kemarin. Dan pagi ini, Widi melihat Kala yang tamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Arka Alkhairi
ayo binar harus bertindak tegas sm laki2 cupu plin plan kaya si kala.. trnyata si kala lbih BANG**T dr yg sblmnya.. maap kbwa suasana.. hahaha
goodnovel comment avatar
Sallsa Salsabilla
km hrs tegas mba bi,jgn mau dipermainkan oleh seorang lelaki yg blm selesai dg masa lalunya
goodnovel comment avatar
Mutiara Rasa
Binar kamu harus tegas biarpun terlanjur sakit tp berpisah adalah jln terbaik buat kamu fokus pada anakmu lupakn laki laki tolol itu nanti setelah kamu pergi dia akan merasakannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status