Share

Bab 20. Nama yang Tidak Asing

“Aku berangkat. Kamu istirahatlah. Lebih baik tidak perlu latihan balet. Di rumah saja.”

Kaivan berucap seraya memasang aroloji di pergelangan tangannya. Tatapannya mulai teralih pada Krystal yang tengah duduk di sofa kamar seraya menikmati teh madu hangat yang baru saja diantarkan oleh pelayan.

“Apa hari ini kamu akan pulang malam, Kai?” tanya Krystal pelan.

“I think so. Hari ini aku memiliki banyak meeting,” jawab Kaivan datar.

Krystal mengangguk pelan. “Oh, ya. Apa kamu sudah menghubungi Livia? Maksudku bagaimana kabarnya sekarang?” tanyanya lembut yang ingin tahu kabar Livia.

“Baik. Dia baik,” jawab Kaivan dengan nada yang masih sama. Datar dan dingin seolah enggan bicara. Namun, Kaivan memang seperti itu. Intonasi bicaranya seperti tengah berbicara dengan musuhnya sendiri.

Ya, Kaivan memang selalu mendapatkan kabar dari Livia. Meski terkadang Kaivan tidak menjawab telepon dari Livia namun Livia tetap memberikannya sebuah pesan. Kaivan bukan bermaksud tidak ingin menjawab telepon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status