Restoran xxxxxxxx,Seoul, Korea."Mommy apa aku boleh mengambil ice cleam 🍨." Nyx Junior bertanya pada gadis yang dia panggil mommy, itu adalah ibu guru sekolah nya yang terus dia inginkan, menatap gadis yang dia panggil mommy dengan penuh harap."No, J berhenti meminta sesuatu yang tidak jelas." Oceh Nyx pada putra nya.Mereka berada di sebuah restoran yang terletak tidak jauh dari tempat mereka menginap, duduk mengelilingi meja bulat bersama. Nyx, Nyx J, gadis yang Nyx bawa Egalita, Wiraditya dan Queen W."Bukan masalah, syarat nya harus rajin gosok gigi agar terhindar dari gigi berlubang." Egalita menjawab cepat, mengabaikan ocehan Nyx soal J."What?." Nyx harus punya stok kesabaran ekstra menghadapi Egalita, dia pikir gadis tersebut selalu ada diluar batas pemikiran nya.Siapa yang berani membantah ucapan nya?, tidak ada satupun, karyawan nya, bawahan nya, adik-adik nya bahkan mommy J sekalipun tidak pernah, lalu dia pikir bagaimana bisa Egalita selalu membantah ucapan nya dan be
Kamar hotel xxxxxxxx,Pusat kota,Seoul, Korea.Egalita menatap kearah atas kasur mendominasi berwarna putih yang ada di hadapannya, bola mata gadis itu membulat dengan sempurna saat dia menyadari siapa yang ada di sana saat ini."Oh ya ampun, apa-apaan ini?," Egalita jelas saja mengernyitkan keningnya, menatap kearah Nyx Zaighum yang enak-enakan tidur di atas kasur."Mister, aku pikir pasti ada sebuah kesalahpahaman di sini." Pada akhirnya gadis tersebut bicara, bergerak mendekati Nyx zaighum yang berbaring nyaman di atas kasur hotel.J kecil terlihat senang menyadari jika kedua orang yang di sayangi nya ada di kamar yang sama, dia jelas melonjak kegirangan."Mommy, duduk di sini, ayo bacakan aku buku dongeng, lalu kita tidul berlsama." J kecil berlarian mendekati Egalita, menarik tangan gadis cantik tersebut dengan cepat.Dia jelas begitu antusias, sangat senang dengan keadaan saat ini, sesuai dengan impian dan harapan nya, akhirnya semua bisa tercapai hari ini.Egalita cukup bingun
Catatan ada part yang tertinggal kemarin mak, kirain udah di up ternyata belum, masih jadi draf. Jadi terpaksa di revisi dan masuk ke part bawah yah Mak, maafkan lah sebab ga bisa mundur lagi Mak, di revisi malah lama proses nya.*****Dan pada akhirnya seorang Egalita terpaksa menekan seluruh sikap egoisme nya demi seorang J kecil yang begitu dia sayangi. Tanpa banyak bicara, dia menerima uluran tangan J kecil, mengembang kan senyuman nya dan naik ke atas kasur secara perlahan."Mommy, daddy, berikan aku dongeng sebelum tidul." J kecil jelas saja langsung bicara dengan sangat antusias, dia bahagia, saking bahagianya sangat sulit sekali untuk di ungkapkan dengan kata-kata.Egalita benar-benar naik ke atas kasur, dia menganggukkan kepalanya secara perlahan, meraih buku yang tergeletak di atas kasur, sepertinya memang sudah di persiapkan untuk J kecil sebelum nya.Nyx Zaighum boleh bahagia, rasanya ini untuk pertama kalinya Egalita patuh dan menuruti ucapan nya meskipun sebenarnya kesan
Gelanggang Ice skating xxxxxxx,Seoul city hall Plasa skate ⛸️🛼.Wiraditya memundurkan sejenak langkah kakinya saat melihat arena permainan ice skating di depannya, dia pikir bermain disana pasti membuat dia tidak baik-baik saja."Jangan katakan jika kamu takut W." Egalita terlihat terkekeh, dia menyentuh pundak Wiraditya sambil mereka menunggu Nyx dan Queen W selesai menggunakan sepatu ice skating mereka.J terlihat begitu bersemangat untuk bisa segera bermain ice skating saat ini juga namun dia harus menahan rasa inginnya karena para orang dewasa belum mengizinkannya untuk beranjak pergi ke arah depan, Egalita menggenggam erat telapak tangan J agar belum bergerak kemana-mana di tangan kirinya."Aku belum pernah bermain seperti ini sama sekali jadi aku pikir apa tidak sebaiknya kita cari permainan lain misalnya, yang mungkin tidak terlalu ekstrem?." Wiraditya bicara dengan cepat ke arah Egalita, dia jadi ciut untuk ikut bermain di sana.Mendengar apa yang diucapkan Wiraditya seketik
Dan melihat kedekatan Egalita dan Wiraditya jelas saja membuat Nyx Zaighum cukup kesal berbalut kecemburuan yang luar biasa, dia pikir kehadiran Wiraditya benar-benar seperti sebuah musibah untuk nya."Kau benar-benar," Nyx mengeram kesal.Dan kini Nyx Zaighum menyeret langkah Egalita agar gadis tersebut segera menjauh dari Wiraditya sang adik ipar nya. Dan percayalah, Egalita cukup terkejut saat Nyx zaighum membawa langkah nya dengan cepat saat ini dan menjauh dari Wiraditya.J hanya tertawa bahagia melihat tingkah daddy nya yang terlihat lebih kekanakan dibandingkan dirinya saat menghadapi mommy Egalita nya.Laki-laki tua tersebut terlalu pencemburu dan manja, dia bahkan tidak mengizinkan Egalita mendekati Wiraditya dan Queen W."Kamu mengganggu pasangan pengantin baru." Laki-laki tersebut pura-pura baru bisa menggunakan sepatu ice skating nya, memeluk Egalita dan berbisik di balik telinga."Mereka itu pengantin baru, biarkan mereka menikmati bulan madu mereka berdua." Sengaja Nyx Z
Bayangkan bagaimana perasaan Egalita, sejak awal hingga akhir laki-laki tersebut terus saja menempel pada nya, sangat menyebalkan tentu nya, membuat Egalita tidak bisa bernafas dengan baik.Meskipun berkali-kali Egalita berusaha lepas dari Nyx zaighum, laki-laki tersebut terus saja memiliki banyak akal bulus untuk membuat dia kehilangan kata-kata nya, bahkan J kecil menjadi senjata utama nya untuk membuat Egalita terpaksa menuruti tiap ucapan yang di katakan oleh laki-laki tersebut.Sungguh picik dan sangat pintar sekali."Mommy, bolehkah J kecil duduk disana?," J kecil bertanya pada Egalita, menunjuk ke arah sebuah kursi di ujung gelanggang.Seperti nya bocah laki-laki itu cukup lelah dengan keadaan, bermain ice skating sejak tadi. J kecil cukup pintar dan mandiri, di banding kan Nyx zaighum jelas saja bocah kecil itu pintar dan ahli bermain ice skating. Sepertinya memang sudah terlatih sejak lama sedangkan Nyx zaighum....Egalita langsung menoleh ke arah Nyx zaighum."Cihhhh dia pas
Akhirnya setelah puas menikmati cemilan dan makanan kaki 5, mereka memilih untuk pulang ke hotel. Rasa lelah yang menerjang jelas terasa tidak baik-baik saja, Egalita merasa tubuhnya remuk redam, dia butuh istirahat secepat nya karena kedua kaki ny terasa keram. Olahraga ice skating sudah lama tidak dia lakoni, wajar saja saat kembali memainkan nya jadi mudah lelah dan keram.Disepanjang perjalanan J kecil terlihat berceloteh tanpa henti, dia sesekali menunjukkan sesuatu di jalanan dan meminta semua orang melihat nya. Bocah laki-laki tersebut suka membuat kebisingan belakangan, sangat aktif dan juga begitu pintar."Mommy." J bicara dengan cepat.Egalita duduk tepat di samping daddy nya, memangku dirinya yang terlalu aktif sejak tadi. Nyx sibuk memfokuskan pandangannya kedepan dimana dia terus menyetir. Queen W dan Wiraditya terlihat duduk dibelakang tidak banyak bicara, bergelayut dengan pemikiran masing-masing."He em?." Egalita bertanya pelan."Kenapa untie dan uncle W tidak punya a
Pada akhirnya gadis tersebut diam, memilih tidak melepaskan kaki nya, bisa dia rasakan Nyx zaighum perlahan kembali memijat kakinya, hati-hati tapi begitu cekatan."Aku bukan tukang pijat yang baik, tapi setiap kali pulang ke kediaman grandma J, aku cukup jadi sosok yang paling di tunggu oleh mommy ku untuk memberikan nya pijatan," dan Nyx zaighum kembali membuka suaranya, dia bicara layak nya seorang teman kepada teman baiknya.Tidak ada Nyx zaighum yang arogansi dengan nada suara yang selalu mengegas tinggi atau Nyx zaighum yang membuat Egalita jijik atau tidak nyaman mendengar ucapan nya. Kali ini cukup berbeda, membuat Egalita menatap wajah laki-laki tersebut untuk beberapa waktu."Punya minyak angin atau minyak pijat? Itu jauh lebih baik digunakan sambil memijat." Laki-laki tersebut bertanya, membiarkan netra mereka seketika saling bertabrakan antara satu dengan yang lainnya."Mungkin kamu harus membayar ku beberapa ratus ribu," dan laki-laki itu terlihat mengembangkan senyumanny