Share

Istri Bayangan

"Kenapa kamu diam, Ra?"

"Boleh aku habiskan makan malamku?" Sengaja kualihkan pembicaraan.

Rasanya tak perlu membahas sesuatu yang akan menyakitkan hati.

Azlan meletakkan mangkuk berisi sup ikan itu, kemudian berdiri dan menatap langit.

Perlahan aku mulai menyendok sup hangat, menikmatinya dengan perasaan yang campur aduk.

"Dulu aku memang merasa sebatas nyaman saja saat bersamamu, Ra. Namun saat kamu menghukumku, aku merasa sangat tersiksa. Ada yang sakit di dalam sini," tutur Azlan seraya memukul dadanya.

Aku yang mendengar dan melihatnya seperti itu, seketika mengurungkan suapan ke mulut. Kuletakkan kembali mangkuk ke atas meja.

Pandanganku kembali ke Azlan. Dia masih bicara tanpa melihatku, entah ekspresi apa yang ingin dia sembunyikan dariku.

"Aku memang bodoh, Ra. Terlambat menyadari perasaan ini, tapi aku juga takut akan menyakiti hati lain. Aku bingung, apa yang harus kulakukan?"

Azlan berbalik dan menatapku, lalu berjalan mendekat dan kembali jongkok di hadapanku.

"Apa aku s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status