Share

Terjebak Ucapan Sendiri

Aku menggeram, menahan kesal terhadap sandiwara ibuku. Bagaimana bisa dia mengaku sebagai pembantu di rumah tersebut, serta mengakui teman kumpul kebonya sebagai bos.

Azlan yang melihat ekspresi dan napasku yang mulai tak beraturan, dia segera merangkulku. Lelaki halalku selalu berusaha menenangkan diri ini.

Fokusku kembali ke suara di seberang sana.

"Rosmala, ini adalah kesempatan terakhirmu. Jika kamu ingin kembali denganku, maka keluarlah sekarang! Jika tidak, maka jangan pernah kamu cari aku lagi!" Pak Wijaya berusaha mengancam.

"I ... iya, Mas. Sebentar, aku keluar dulu. Tapi tunggu ya, aku ... aku ijin dulu."

Kurasa bukan ijin, melainkan bicara dengan pasangan kumpul kebonya. Bisa jadi, mereka merencanakan sesuatu juga.

Tak berapa lama, tampak dari kejauhan dapat kulihat pintu terbuka. Muncul sosok yang sangat kukenal dan sudah tiga tahun lebih tak lagi kulihat. Ternyata, banyak sekali perubahan pada wanita itu. Dandanan seorang Nyonya Rosmala tak lagi kudapati. Sekarang, dia le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status